Studi Kelayakan BBG, Dirjen Migas Terima Mobil CNG

Jakarta, Dalam rangka studi kelayakan bahan bakar gas (BBG) yang akan dilaksanakan oleh Tim Task Force BBG atau Gugus Tugas Tim Implementasi Pemanfaatan Bahan Bakar Gas (CNG) untuk Sektor Transportasi, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja menerima secara simbolis satu unit mobil berbahan bakar CNG dari PT Toyota Indonesia di Auditorium Migas, Jumat (27/11).

Dirjen Migas IGN Wiratmaja menyambut baik studi kelayakan BBG dan pembantukan Tim Task Force ini. Mengawali sambutannya, Wiratmaja mengucapkan terima kasih dengan Media Indonesia yang memfasilitasi antara Pemerintah dengan pabrikan seperti Toyota dan instansi terkait lainnya untuk melakukan studi kelayakan BBG, guna mendukung program diversifikasi energi.

Dikatakan Wiratmaja, dengan adanya studi tersebut, akan membantu Pemerintah dalam sosialisasi program ini sehingga dapat diterima masyarakat dengan baik. Selama ini, ada kekhawatiran di sisi Pemerintah jika SPBG dibangun, apakah masyarakat bersedia menggunakan bahan bakar gas untuk transportasi. Di sisi lain, pabrikan juga merasa khawatir jika telanjur memproduksi kendaraan berbahan bakar gas, ternyata alokasi gasnya tidak tersedia.

“Kegiatan ini sangat bagus. Kami berterima kasih kepada PT Toyota yang berani mengambil resiko menyiapkan pabrik yang membuat mobil yang berbahan bakar gas.Saya sendiri sudah menengok dan melihat mobil (berbahan bakar gas) siap produksi. Sangat membanggakan,” kata Wiratmaja.

Dalam studi kelayakan ini, Toyota menyediakan 6 mobil sebagai pilot project. Empat mobil diantaranya diserahkan kepada Taksi Bluebird dan Expres, satu mobil untuk Gubernur DKI Jakarta dan satu mobil untuk Ditjen Migas.

Tim Task Force BBG atau Gugus Tugas Tim Implementasi Pemanfaatan Bahan Bakar Gas (CNG) untuk Sektor Transportasi akan bekerja selama satu tahun dan hasilnya akan diserahkan ke Menteri ESDM sebagai bahan masukan.

Diversifikasi energi merupakan salah satu program Pemerintah untuk menekan subsidi BBM serta memberikan energi yang lebih bersih dan murah kepada masyarakat. Untuk itu, Pemerintah telah membangun SPBG di berbagai wilayah serta memberikan konverter kit secara gratis kepada kendaraan umum dan dinas pemerintah.

Agar program dapat berjalan lancar, pada saat ini tengah disusun roadmap diversifikasi BBM ke gas di mana pada tahun 2019 mendatang ditargetkan dapat dibangun 300 SPBU, termasuk MRU, mother station dan daughter station. Hingga saat ini, jumlah kendaraan yang telah menggunakan bahan bakar gas, kurang dari 8.000 unit. Padahal, Pemerintah telah menyediakan alokasi gas bumi sebesar 47,2 MMSCFD yang cukup digunakan unuk 50.000 kendaraan. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong pabrikan agar mau membuat kendaraan yang dual fuel yaitu berbahan bakar BBM dan gas. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.