Sumatera Selatan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said didampingi
Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, hari Minggu (20/3), melakukan
Kunjungan Kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api, di
Provinsi Sumatera Selatan.
Kunjungan ini merupakan bagian dari
penugasan Presiden Jokowi kepada Sudirman Said sebagai focal point untuk
mengawal dan menindaklanjuti kesepakatan dan investasi antara
Pemerintah Indonesia dan Timur Tengah.
"Oktober 2015 lalu, kami
telah melakukan kick off meeting antara Dubai Port Authority Corporation
sebagai calon investor dengan Pemerintah Sumatera Selatan. Hasilnya
berjalan sesuai rencana dan sangat positif", ujar Sudirman.
Proyek
Tanjung Api-Api memang sudah lama direncanakan. Infrastruktur
perhubungan juga sudah disiapkan, meliputi kereta api, jalan tol, dan
master plan pembangunan. Selain menjadi menjadi kawasan pelabuhan dan
pusat pertumbuhan Industri, di KEK Tanjung Api- Api juga akan
dikembangkan industri energi terpadu dari hulu ke hilir, seperti coal
gasification, coal liquefaction, pembangkit listrik, pabrik pupuk,
pabrik semen, pabrik ban, pengolahan CPO, kilang minyak, dan industri
hilir petrokimia. KEK Tanjung Api-api merupakan salah satu andalan KEK
yang telah dicanangkan oleh Pemerintah melalui penetapan Peraturan
Pemerintah No. 51 Tahun 2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung
Api-api.
Pada kesempatan tersebut, Project Management Unit
Tanjung Api-api, Regina Ariana, menjelaskan progres penyiapan KEK
Tanjung Api-api. Dalam penjelasannya, Regina menyampaikan bahwa KEK
Tanjung api-api menempati area dengan luas tota 2.030 ha dengan status
lahan berupa Area Penggunaan Lain. Total investasi mencapai US$ 3.37
miliar dengan industri utamanya pengolahan kelapa sawit, karet,
batubara, petrokimia, dan logistik dengan tenaga kerja mencapai 150
ribu.
Kegiatan pada hari ini juga merupakan langkah konkrit
tindak lanjut Pemerintah, usai Tim Dubai Port melakukan kunjungan ke
Tanjung Api-Api. Untuk menunjukkan keseriusannya Dubai Port telah
melakukan pertemuan dengan Pemerintah Sumatera Selatan pada 16 Maret
2016 lalu. "Tim Dubai Port World sudah melakukan peninjauan ke KEK dan
Tanjung Api-Api dan mereka tertarik untuk berinvestasi," ungkap Alex
Noerdin.
KEK Tanjung Api-api merupakan satu dari delapan KEK yang
ditargetkan selesai selama pemerintahan Jokowi. Kawasan Ekonomi Khusus
adalah salah satu program prioritas pemerintah dalam perencanaan
pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah mendukung kegiatan di
dalam kawasan dengan program-program infrastruktur yang memadai. Kegiatan
bisnis dan investasi yang handal dan prima adalah tujuan utama dari
kebijakan KEK. Dukungan Pemerintah kepada KEK diwujudkan dalam beberapa
program infrastruktur seperti Jalan, Pelabuhan, Bandara dan Kereta Api
yang mana dukungan tertuang dalam RPJMN 2014-2019.
Pemerintahan
Jokowi telah bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan
investasi global yang pada gilirannya dapat menumbuhkan kembangkan
perekonomian lokal dan nasional. "Tujuan utama kunjungan ke KEK Tanjung
Api-api adalah untuk memastikan kebutuhan energi dapat dipenuhi dan
sebagai penghubung investasi Timur Tengah, dalam hal ini Dubai Port
Authority yang sudah berniat sangat serius untuk menanamkan investasinya
di KEK Tanjung Api-api.", jelas Sudirman. â€KEK Tanjung Api-api
merupakan salah satu dari 8 KEK di Indnesia yang signifikan kemajuannya,
baik dari aspek infrastrukur maupun desainnyaâ€, tambah Sudirman.
Dalam
kesempatan ini Sudirman juga didampingi oleh Direktur Jenderal Minyak
dan Gas Bumi, I Gde Wiratmaja, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan,
Jarman dan Kepala Unit Investasi Timteng Farchad Mahmud. Gubernur
Sumatera Selatan mengusulkan agar KEK Tanjung Api-api dapat dipilih
sebagai tempat pembangunan kilang minyak, menggantikan kilang-kilang tua
di Sumatera Selatan yang dibangun sejak zaman Belanda.
Menanggapi
hal tersebut, Menteri ESDM menjelaskan bahwa untuk pembangunan kilang
perlu kajian yang komprehensif dan mendalam. Lebih lanjut Direktur
Jenderal Migas menambahkan bahwa Pemerintah berencana membangun 4
kilang minyak baru di tanah air. Dua lokasi telah dipilih yaitu di
Bontang (Kaltim) dan Tuban (Jatim). Sedangkan dua lainnya masih dikaji.
Kajian tersebut antara lain meliputi ketersedian lahan, aksesbilitas,
infrastruktur dan kondisi alur pelayaran baik di sungai maupun di
lautnya.
Dari bidang ketenagalistrikan, telah tersedia gardu
induk dengan kapasitas 2x30 MW dan PLN siap memasok listrik dengan
kapasitas 800 MW. Selain itu ada beberapa pihak swasta yang berminat
mengembangkan kelistrikan di KEK Tanjung Api-api diantaranya PT.
Indocoal International (konsorsium) yang berencana membangun PLTU dengan
kapasitas 2x300 MW.
"Kami telah menunjukkan bahwa Pemerintah dan
seluruh pemangku kepentingan sungguh –sungguh dalam merealisasikan KEK
Tanjung Api-api, jadi tidak omdo 7alias omong doangâ€, tegas Alex.
"Kementerian ESDM mendukung sepenuhnya inisiatif dan komitmen Pemda
Sumatera Selatan untuk mewujudkan KEK Tanjung Api-api, mengingat kawasan
tersebut dapat menjadi pusat industri berbasis energi yang akan
mengolah lebih lanjut sumber-sumber energi di Sumatera Selatan seperti
batubara, serta mendorong implementasi B20 melalui pengolahan sawit
menjadi biodiesel", tegas Sudirman di akhir kunjungannya. Kepala Komunikasi Publik
Sujatmiko |