Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015

Bali, Untuk menciptakan tata kelola migas Indonesia yang lebih baik, Kementerian ESDM cq Ditjen Migas menyelenggarakan Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali, Senin (2/11). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan penyusunan kebijakan migas tahun 2015, dibuka oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dan dihadiri oleh Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Harjanto, Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah, wakil instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, badan usaha, KKKS dan asosiasi industri pengguna gas bumi.

Acara sarasehan diisi dengan diskusi mengenai kebijakan strategis tata kelola gas bumi. Selain itu, dilaksanakan focus grup discussion mengenai formulasi harga dan komersialisasi gas serta perencanaan dan pembangunan infrastruktur gas. Para pembicara dalam diskusi dan FGD ini, antara lain Direktur Pembinaan Program Migas Agus Cahyono Adi, Direktur Gas Bumi BPH Migas Umi Asngadah, Dirut PT Pertagas Hendra Jaya dan Direktur Pengusahaan PT PGN Jobi Triananda Hasjim.

Sebagai puncak acara, dilakukan Peluncuran Neraca Gas Bumi Indonesia 2015-2030 dan Rencana Induk infrastruktur 2015-2030, Pengumuman Penawaran Wilayah Kerja Migas Non Konvensional dan Penandatanganan Perpanjangan Wilayah Kerja Blok Kampar serta Penandatanganan Jual Beli Gas Bumi (PJBG) antara PT Pertamina dengan PT Pusri, PT Sinergi Patriot Bekasi dengan PT Pertamina EP, dan PT Odira Karang Agung dengan ConocoPhillips.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengawali sambutannya mengatakan, dengan kehadiran para pejabat dari berbagai instansi dan stakeholder migas, diskusi yang dilakukan dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat di masa depan.

Lebih lanjut Wiratmaja mengatakan, tantangan dalam pengembangan gas bumi sangat besar, seperti bagaimana cara membangun infrastruktur dan fasilitas serta sistem supaya Indonesia di malam hari seluruhnya dapat diterangi listrik. Pada saat ini, hanya Pulau Jawa dan Bali yang terang benderang pada malam hari. "Cita-cita kita kalau bisa malam hari Indonesia menyala semuanya, tidak hanya Jawa dan Bali saja. Bagaimana gas bisa menjadi energi primer berikutnya selain BBM untuk membangun Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wiratmaja kembali menekankan paradigma baru migas Indonesia yang tidak lagi hanya sebagai komoditas, melainkan penggerak ekonomi masyarakat seperti menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, selama.ini infrastruktur dibangun di wilayah yang padat penduduknya, namun saat ini dikembangkan di pusat-pusat energi dan selanjutnya masyarakatlah yang datang ke wilayah tersebut (people follow the energy). (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.