Semua Proyek Gas Jalan, Pembangunan Pipa Terintegrasi Arun - Jawa Timur Jadi Sangat Penting

Bandung, Pemerintah telah memetakan proyek-proyek gas baik yang telah berproduksi maupun potensial. Apabila semua proyek gas berjalan sesuai rencana, maka pembangunan infastruktur pipa terintegrasi yang menghubungkan Arun di Aceh hingga Jawa Timur sangat penting.

Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam Forum Fasilitas Produksi Migas di Bandung, Selasa (18/10).

Dirjen Migas memaparkan, Pemerintah telah melihat adanya potensi gas di sejumlah lapangan migas seperti di Andaman I, II dan III, Agung I dan II, IDD, serta lapangan gas lainnya.

"Kita sudah melihat adanya potensi migas di Andaman I, II dan III. Andaman II kita cukup optimis dari hasil tesnya. Juga lapangan IDD dan Agung I, II diharapkan 5 - 10 tahun lagi sudah berproduksi gasnya," papar Tutuka.

Selain itu, Pemerintah juga melihat adanya potensi migas di wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Buton yang kini sedang dikaji lebih mendalam.

Apabila semua proyek migas ini bisa diproduksikan, menurut Tutuka, Pemerintah memandang bahwa pembangunan infrastruktur untuk menyambungkan pipa dari Arun di Aceh hingga ke Jawa Timur merupakan hal yang penting. Saat ini, tengah dibangun pipa dari Semarang ke Batang yang diharapkan selesai tahun depan dan selanjutnya dari Batang ke Cirebon.

Diusulkan pula pembangunan pipa Dumai- Sei Mangke yang diharapkan dapat terwujud beberapa tahun ke depan. "Diusulkan juga pembangunan pipa Dumai-Sei Mangke. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan perencanaannya bisa disetujui sehingga kita punya pipa sambungan dari Dumai-Sei Mangke, kemudian dari Aceh sampai ke Jawa Timur. Ini artinya, gas dari Andaman 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke  selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat," jelas Tutuka.

Pemerintah menilai pembangunan pipa gas yang terintegrasi sangat penting bagi ketahanan energi nasional di mana Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan sumber gas yang melimpah.

"Untuk transisi energi, kita perlu memanfaatkan sumber gas semaksimal mungkin karena diprediksikan produksi gas kita hingga beberapa dekade bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," pungkas Tutuka. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.