Semarang, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji melakukan kunjungan kerja ke proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon - Semarang (CISEM) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/3). Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Migas meminta agar pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat waktu, serta tetap menjaga integritas.
“Kami ingin memastikan proyek ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kalau ada hal-hal yang perlu dibantu, sampaikan dari sekarang dan nanti kita akan coba selesaikan. Tetap jaga integritas, jangan coba-coba karena tidak ada toleransi bagi saya,” tegas Tutuka yang melakukan kunker bersama Inspektur Jenderal KESDM Akhmad Syahroza.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM membangun pipa transmisi CISEM untuk meningkatkan ketahanan energi. Apabila pekerjaan ini dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh integritas, Tutuka meyakini proyek ini dapat tuntas sesuai rencana.
Tutuka juga mengingatkan pentingnya hilirisasi energi termasuk gas bumi, sebagimana telah disampaikan sebelumnya oleh Presiden RI dan Menteri ESDM. “Pak Presiden menyampaikan bahwa hilirisasi itu sangat penting. Itu jadi pegangan kita semua dan diperlukan dukungan infrastruktur agar terjadi hilirisasi dari sumber gas ke konsumen yang menggunakan. Diharapkan pipa gas ini bermanfaat sebesar-besarnya bagi industri dan masyarakat umumnya,” ujar Dirjen Migas.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Untuk ruas Semarang - Batang, hingga 1 Maret 2023 pembangunannya telah mencapai 80,28% dari rencana 79,12%.
Dalam rangkaian kunker ini, Dirjen Migas juga berkesempatan mengunjungi pabrik-pabrik yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dan akan berupaya memenuhi kebutuhan industri tersebut.
Mewakili industri di Jawa Tengah, Direktur KEK Kendal Didik Purbadi menyambut gembira pembangunan pipa CISEM ini karena akan lebih banyak investor yang berinvestasi di kawasan tersebut. Hingga Februari 2023, terdapat 87 perusahaan dari 10 negara yang berlokasi di KEK Kendal, dengan total investasi Rp37 triliun dan menciptakan tenaga kerja 25 ribu orang.
Untuk saat ini, kebutuhan gas di wilayah industri tersebut masih menggunakan gas CNG yang disediakan oleh PT Pertamina Gas Negara dengan kapasitas 0,3 MMSCFD dan akan meningkat hingga 4,48 MMCSFD di akhir tahun 2023. Dengan terbangunnya pipa CISEM tahap I ini, diproyeksikan ada tahun 2025 terdapat 26 industri yang akan menggunakan gas bumi pada kawasan tersebut dengan kebutuhan mencapai ± 40 MMSCFD.
Turut serta dalam kunjungan kerja ini, Sesditjen Migas Setyorini Tri Hutami, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman, Irat IV Alimuddin Baso, Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Minyak dan Gas Bumi, Nanang Untung dan Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring & Evaluasi Pembangunan Infrastruktur, Simon Himawan, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak terkait lainnya. (TW/IR)