Migas Masih Jadi Sumber Energi Utama Indonesia

Demikian dikemukakan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dalam acara  The 11th Indonesia-Japan Energy Round Table (IJERT) di Intercontinental MidPlaza Hotel, Senin (22/11).

Darwin mengemukakan, migas telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan  ekonomi nasional selama beberapa dekade, baik sebagai sumber energi maupun sumber penerimaan negara yaitu sebesar 25-30%.

Untuk memenuhi permintaan akan energi yang terus berkembang, paparnya, Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan kapasitas pasokan migas, batu bara dan sumber energi terbarukan. Upaya ini membuka peluang  kerja sama dengan mitra internasional, termasuk Jepang.

Mengenai kerja sama Indonesia-Jepang, menurut Darwin, telah berkembang dalam berbagai aspek dan memberikan manfaat bersama. Misalnya, kerja sama mengembangkan migas, listrik, energi terbarukan dan batu bara.

“Saya berharap semua peserta pertemuan ini turut berperan aktif sehingga diskusi akan sukses dan membuahkan hasil, untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kepentingan bersama, sehingga terbentuk kerjasama yang lebih dinamis antara Indonesia dan Jepang,” katanya.

Seperti diketahui bersama, terdapat 4 forum energi antara Indonesia dan Jepang sebagai platform komunikasi dan kerjasama bidang energi, yaitu Indonesia-Jepang Coal Policy Dialogue (IJCPD), Indonesia Japan Energy Round Table (IJERT), Indonesia Japan Energy Policy Dialogue (IJEPD) dan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Dari forum-forum tersebut, telah lahir berbagai perjanjian kerja sama proyek yang berhasil dilakukan, antara pembangunan pipa gas Sumatera Selatan Jawa Barat (SSWJ), Tanjung Jati B dan pembangkit listrik tenaga batu bara Cirebon.

Delegasi RI pada  The 11th Indonesia-Japan Energy Round Table (IJERT) dipimpin oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi Jepang  dipimpin Hiroshi Asashi, Director General, Agency of Natural Resourches and Energy (ANRE)- Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan (METI).

The 11th IJERT yang  mengambil tema ‘Enhancing Strategic Energy Partnership and Confronting Change Challege’ ini, juga dihadiri Dubes Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri.

Topik-topik yang akan dibahas dalam pertemuan ini, antara lain program perubahan iklim di bidang energi, kebijakan fiskal, pengembangan energi baru dan terbarukan, pengembangan geothermal dan kelistrikan.

IJERT merupakan wadah kerja sama bilateral bidang ESDM antara RI dan Jepang yang dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada 23 Mei 2000 di Jakarta. Maksud dan tujuan pertemuan IJERT adalah meningkatkan kerja sama ESDM kedua negara melalui tukar-menukar informasi, kebijakan, promosi dan investasi, temu usaha serta kerja sama lainnya di bidang kelitbangan dan kediklatan.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.