“Ini bertujuan untuk mencapai pasokan jangka panjang untuk mendukung keamanan energi Indonesia,†kata Ketua Delegasi RI A. Edy Hermantoro dalam pertemuan bilateral dengan Aljazair di Aljazair, Senin (11/11).
Indonesia mengharapkan agar Pemerintah Aljazair mempertimbangkan Indonesia sebagai mitra dalam bisnis, termasuk migas. Kerja sama antara kedua belah pihak, diyakini akan memberikan keuntungan bagi dua negara.
Lebih lanjut Edy memaparkan, Pemerintah Indonesia memberikan dukungan kepada pihak swasta untuk mengembangkan migas di dalam maupun luar negeri. Selain itu, dalam sektor pendidikan, Indonesia memiliki lembaga pendidikan migas di Cepu, Jawa Tengah.
“Kami juga mengharapkan dapat mengeksplorasi setiap kemungkinan kerja sama dalam kapasitas sumber daya manusia dengan Aljazair,†tambah Edy.
Aljazair merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara. Penopang utama perekonomian Aljazair adalah migas yang diperkirakan mencapai 98% dari pendapatan nasional. Cadangan minyaknya menempati peringkat 15 dunia, dimana cadangan gasnya merupakan peringkat 7 dunia. Sebagian besar cadangan minyak Aljazair berada di Sahara Timur. Pemerintah Aljazair sempat mengurangi ekspor minyak pada tahun 1980-an untuk memperlambat penipisan cadangan, namun kembali ditingkatkan tahun 1990-an. Sonatrach merupakan perusahaan minyak nasional Aljazair yang juga perusahaan terbesar di Afrika. (TW)