PJBG Muara Bakau Jadi Tonggak Proyek Besar Migas

Jakarta, Penandatanganan kontrak jual beli LNG antara PT Pertamina (Persero) dengan ENI Muara Bakau dan mitra kerjanya yaitu GDF Suez Exploration Indonesia dan Saka Energi dengan volume 1,4 juta ton per tahun selama 7 tahun mulai tahun 2017, merupakan milestone atau tonggak proyek-proyek migas besar di Indonesia. Gas bersumber dari wilayah kerja Muara Bakau dari Lapangan Jangkrik dan North East Jangkrik.

“Ini merupakan achievement yang sudah lama ditunggu,” kata Menteri ESDM Sudirman Said pada acara penandatanganan kontrak penjualan dan pembelian gas/LNG di Kementerian ESDM, Selasa (30/6).

Sudirman mengatakan, pengambilan keputusan terkait kontrak antara Pertamina dan ENI sempat mengalami hambatan ketika pembicaraan hampir selesai. Hal ini sempat membuat para pejabat di Kementerian ESDM bersikap hati-hati karena khawatir jika dipaksakan dapat menimbulkan kerugian negara dan berbagai perkara hukum lainnya.Menjawab kekhawatiran tersebut, Sudirman mengatakan, ada dua hal yang dapat membuat terhindar dari perkara hukum yaitu kalau pada waktu pengambilan keputusan kita tidak memiliki niat jahat atau itikad buruk. Kedua, keputusan dengan tidak ada niat jahat diwujudkan dengan empat hal yaitu niat baik, profesional, diligent dan terbebas dari conflict of interest.

“Kalau radar itu kita gunakan, maka tidak ada alasan untuk takut ambil keputusan.Di sektor ini, keputusannya mungkin sedikit tapi besar-besar,” tambahnya.

Produksi gas dari Lapangan Jangkrik dan North East Jangkrik diperkirakan sebesar 450 juta kaki kubik per hari dan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan domestik. Produksi gas yang tidak terserap akan diekspor dan diubah menjadi LNG di Kilang LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur sehingga dapat mendukung kilang LNG Badak untuk beroperasi secara optimal.

“Ini menunjukkan komitmen Pemerintah bahwa kalau ada penemuan gas baru, produksi gas baru, maka digunakan untuk domestik,” tambah Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja.

Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North-East merupakan dua lapangan gas laut dalam yang ditemukan di wilayah kerja blok Muara Bakau tahun 2009 dan 2011. Dua lapangan ini berlokasi di Selat Makassar, sekitar 100 km timur Kota Balikpapan dengan kedalaman 400 meter di bawah permukaan laut. Eni Muara Bakau BV adalah operator dari wilayah kerja tersebut dengan participating interest sebesar 55%; dengan mitra lainnya GDF Suez Exploration Indonesia dengan participating interest 33,334% dan Saka Energi Muara Bakau dengan participating interest 11,666%. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.