Persiapan Susun Renstra 2025-2029, Ditjen Migas Gelar Seminar Pendalaman Indikator Makroekonomi (Leading dan Lagging) dalam Perencanaan Strategis Pengelolaan Migas 2025-2029

Jakarta, Sejalan dengan persiapan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) 2025-2029, Ditjen Migas menyelenggarakan Seminar dengan tema “Pendalaman Indikator Makroekonomi (Leading dan Lagging) dalam Perencanaan Strategis Pengelolaan Migas 2025-2029" bertempat di Hotel JS Luwansa, Jakarta (18/12).

Seminar tersebut dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Maompang Harahap, dengan dihadiri Para Pembicara yaitu Nauli A. Desdiani M.Sc. (LPEM FEB UI), Michael Waldron (IEA), Premasish Dash, Calvin Lee (S&P Global Commodity Insight), Mardiana dan Fathia Utami Afdi (BPS RI), serta para peserta dari pegawai di lingkungan Ditjen Migas, KESDM, dan instansi terkait lainnya.

Pada sambutannya, Sekretaris Ditjen Migas Maompang Harahap menyampaikan bahwa “sebagaimana sudah kita ketahui bersama, bahwa salah satu indikator makroekonomi yang penting dan ini menjadi perhatian dari banyak pihak terutama di belakang pelaku bisnis dalam menyusun keputusan bisnisnya itu adalah pertumbuhan ekonomi.”

Di samping itu juga indikator-indikator makroekonomi lainnya yang menjadi perhatian seperti inflasi, tingkat suku bunga, kemudian nilai tukar, ekspor-import, dan seterusnya.

“Nah terkait dengan itu, sebagaimana kita ketahui bahwa sektor ESDM pada umumnya, dan sub sektor migas ini pada khususnya, dari zaman dulu sampai sekarang, ini masih menjadi salah satu motor penggerak untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.” ungkap Maompang.

“Tahun ini, target kita 5,3 %. Kemudian capaiannya sampai dengan triwulan tiga itu baru sekitar 5,05% jadi masih ada sekitar gap 0,25% ya. Mudah-mudahan dalam sisa waktu itu bisa dilampaui atau mungkin bisa dipenuhi,” harap Maompang.

Sebagaimana kita ketahui bahwa no energy no future, jadi tidak ada masa depan kalau sekiranya memang tidak ada energi. Kemudian juga kita tahu, bahwa tidak mungkin ada pertumbuhan kalau sekiranya memang tidak ada energi, jadi no energi no growth. “Jadi intinya bahwa peran sub sektor  migas ini belum tergantikan secara mutlak ya, dari zaman dulu sampai sekarang baik itu sebagai sumber energi primer, sumber energi final maupun sebagai bahan baku industri,” tegas Maompang.

“Tujuan kita seminar ini adalah untuk mendapatkan masukan dari para narasumber, dari UI, dari BPS, kemudian juga dari IEA, dan juga dari S&P Global Commodity Insight. Kita ingin mendapatkan gambaran untuk menyusun Renstra periode 2025-2029,” imbuh Maompang.

“Apakah data historis ini memang masih relevan untuk memproyesikan apa yang akan terjadi di 2025-2029, Apakah ada perubahan-perubahan fundamental, baik terkait dengan kebijakan makro ekonomi maupun kebijakan fiskal sehingga data-data historis itu menjadi kurang relevan lagi dalam memproyeksikan apa yang akan terjadi pada sub sektor Migas untuk periode 2025-2029. Mungkin itu yang menjadi concern seminar kita hari ini,” pungkas Maompang.

Dalam penyusunan Background Study Renstra 2025-2029 ini akan diperkuat dengan pemahaman konsep dasar makroekonomi, pola interaksi pihak-pihak yang terlibat dalam arus lingkar ekonomi, tipe kebijakan yang dapat ditempuh pemerintah (fiskal, moneter), hubungan antara variabel ekonomi makro (trade-off) dengan tujuan agar dapat disusun program prioritas, kebijakan, strategi, indikator kinerja yang terukur dan berbasis risiko.

Kegiatan seminar ini diisi dengan pemberian materi dan diskusi mengenai Konsep Dasar Makroekonomi, Kebijakan Moneter dan Fiskal, Indikator Makroekonomi Lagging dan Leading, Analisis Faktor Global dan dalam negeri yang mempengaruhi Investasi Migas, Dampak Transisi Energi pada Industri Migas, Analisis Tren Harga Minyak Bumi dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, dan Mekanisme Perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), serta Metode Perhitungan Inflasi dan Kontribusi Komoditas BBM dan LPG terhadap Inflasi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.