Peningkatan Produksi Migas Melalui Optimalisasi Potensi Migas dan Aspal di Wilayah Buton

 

Jakarta, Pemerintah menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.  Untuk itu, telah dibentuk Tim Percepatan Kegiatan Eksplorasi yang fokus pada 5 area yaitu Buton, Seram, Warin, Aru dan Timor yang berlokasi di bagian timur Indonesia dan sudah memulai awal studi nya sejak tahun 2021.

Untuk membedah  potensi migas di area Buton, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi c.q. Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Peningkatan Produksi Migas Melalui Optimalisasi Potensi Migas dan Aspal di Wilayah Buton, Rabu (14/12), secara online.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Noor Arifin Muhammad ketika membuka acara ini mengungkapkan,  jumlah deposit Aspal Buton (Asbuton) merupakan salah satu yang terbesar di dunia yaitu  mencapai 650 juta ton. Namun hingga saat ini, Asbuton belum optimal dikembangkan dan masih menjadi produk subsitusi aspal minyak (produk refinery) yang selama ini dipenuhi melalui impor dalam jumlah yang besar.

Pemerintah mengharapkan dapat dilakukan diskusi lebih lanjut untuk merumuskan langkah berikutnya dalam optimaliasasi potensi Asbuton. “Kami berharap melalui diskusi ini, akan muncul inovasi dan gagasan dalam mempercepat pemanfaatan Asbuton baik dari sisi ekplorasi dan eksploitasi, hingga proses bisnis di hilir,” katanya.

Pemerintah juga berharap dapat diperoleh mitra mitra kerja sama dalam pemanfaatan Asbuton melalui proses lelang wilayah kerja migas yang secara rutin dilakukan Kementerian ESDM.  

Sesi diskusi dalam FDG ini, menghadirkan para pakar yaitu Awang Harun Satyana dan N. Alit Ascaria selaku anggota Tim Kajian Percepatan Kegiatan Eksplorasi di Wilayah Indonesia Timur Kementerian ESDM,  Sigit Arso Wibisono dari Pusat Sumber Daya Mineral Panas Bumi dan Batubara Kementerian ESDM. Selain itu,  Profesor Bambang Widarsono dan Arie Rahmadi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Bertindak sebagai moderator adalah Dwi Adi Nugroho dari Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Migas.

Awang Harun Satyana dan N. Alit Ascaria selaku anggota Tim Kajian Percepatan Kegiatan Eksplorasi di Wilayah Indonesia Timur Kementerian ESDM menyampaikan paparan mengenai Geologi Pulau Buton, Deposit Aspal, Petroleum System dan Potensi Hidrokarbon.

Sementara Sigit Arso Wibisono dari Pusat Sumber Daya Mineral Panas Bumi dan Batubara Kementerian ESDM menjelaskan Potensi Bitumen Aspal dan Padat di Indonesia. Terakhir, Profesor Bambang Widarsono dan Arie Rahmadi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional memaparkan Produk Aspal/Bitumen Sebagai Produk Migas: Ekstraksi, Transportasi dan Upgrading.

Di akhir diskusi, disepakati untuk dilakukan tindak lanjut yaitu mendorong penelitian Potensi & Play Petroleum di Selat Buton, Onshore North Buton (Mesozoic & Cenozoic) sehingga dapat menjadi calon wilayah kerja  yang siap diajukan joint study/dilelang.

Selain itu, pembahasan regulasi terkait pengembangan potensi aspal di Buton terutama rencana pengusahaan minyak mentah sintetik dari cracking bitumen Buton, rencana pilot project dan simulasi keekonomian ekstraksi bitumen dari asphalt Buton dalam rangka mengurangi impor aspal dan  proof of concept penelitian solvent untuk cracking aspal Buton.  (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.