Pengembangan Lapangan Natuna Perlu Teknologi Baru

Jakarta,  Pengembangan lapangan migas di Kepulauan Natuna yang saat ini terhambat, disebabkan oleh masalah penggunaan teknologi yang belum tepat, sehingga menyebabkan biaya pengembangan menjadi  mahal dan proyek kurang ekonomis.  Di sisi lain, cadangan migas di Natuna cukup besar dan letaknya tidak di daerah remote sehingga seharusnya dapat dikembangkan.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam Forum Bisnis Pengembangan Migas di Kawasan Natuna yang diselenggarakan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Selasa (6/12).

Tantangan yang dihadapi di Natuna, hampir sama dengan di Peru. Menurut Candra, dirinya pernah membuat alat pengeboran minyak untuk sebuah lapangan marginal di Peru yang kondisi mirip dengan di Lapangan Natuna. Pembuatan alat dimulai  pada Januari 2011 dan rampung pada Oktober 2012. Atau dibutuhkan waktu sekitar 20 bulan.

"Dia minta dibuatkan desain platform untuk drilling dan production. Ini sangat marginal lapangannya. Kedalaman yang hanya 54 meter belum ada teknologi di shallow water yang bisa untuk drilling dan production satu platform," tutur Arcandra.

Lebih lanjut, Arcandra mengatakan, alat pengeboran tersebut sudah berhasil digunakan untuk memproduksi minyak  dan  harganya pun tergolong murah.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Candra meyakini bahwa lapangan migas di Natuna dan lapangan marginal lainnya bisa dikembangkan dengan teknologi baru. “Tanpa teknologi, saya pesimis bahwa kita berkutat dengan eksisting teknologi cost-nya akan mahal apalagi harga minyak yang lagi turun.  Saya pesimis sekali,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya, Arcandra berharap  IATMI dapat mendorong pengembangan teknologi lebih untuk pengembangan lapangan marginal. (DK)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.