Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG Untuk Nelayan Terapkan Protokol Kesehatan

Yogyakarta, Pandemi Covid-19 tidak lantas menjadi penghalang bagi Pemerintah melaksanakan kegiatan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Sebagai contoh, pelaksanaan pendistribusian Paket Perdana Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020 yang menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Harus dipastikan pelaksanaan pendistribusian paket perdana Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik dan pengecekan suhu tubuh nelayan," pesan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial secara virtual dalam Rapat Rencana Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020 di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis (1/10).

Menurut Ego, pendistribusian paket perdana dalam masa Covid-19 ini memang tidak mudah karena banyak hal yang perlu disesuaikan. Meski demikian, semangat untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya nelayan, tetap menyala.

Untuk teknis pelaksanaan pendistribusian paket perdana dalam masa pandemi, Irine Yulianingsih dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi selaku Pejabat Pembuat Komitmen menjelaskan, nelayan calon penerima paket yang tidak dapat hadir karena protokol kesehatan, dapat diwakilkan kepada salah satu anggota keluarga yang namanya tercantum di dalam Kartu Keluarga.

Anggota keluarga ini, harus membawa kelengkapan yang diperlukan, antara lain Surat Kuasa dan KTP, Kartu KUSUKA pemberi kuasa, kapal nelayan pemberi kuasa dan mesin lama nelayan yang bersangkutan.

Selain itu, pengaturan jumlah undangan nelayan yang hadir pada saat pendistribusian dengan batasan sekitar 60 orang per hari per lokasi titik serah. "Tahapan pendistribusian dibagi menjadi 2 sesi, sehingga nelayan yang hadir terpecah menjadi 30 orang per sesi," jelasnya.

Nelayan yang hadir ini juga diwajibkan memakai masker dan menjaga jarak minimum 1 meter dengan rekannya.

"Terkait ruangan pelaksanaan pendistribusian, sosialisasi dan titik serah, harus ruangan/lokasi yang lebih luas dan terbuka sehingga protokol kesehatan dapat dilakukan dengan baik," tambah Irine.

Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan Sasaran merupakan salah satu upaya Pemerintah melakukan diversifikasi energi yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, lebih ramah lingkungan dan sudah dikenal masyarakat.

LPG sebagai salah satu bahan bakar yang sudah akrab di masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga, berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan bakar mesin motor berdaya rendah.

Program ini juga bertujuan memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, mengurangi konsumsi BBM bersubsidi, mengurangi emisi gas karbon monoksida, serta meningkatkan kesejahteraan nelayan. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar 30-50% dan perawatan mesinnya lebih mudah.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll). (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.