Surabaya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menyiapkan 60 Blok Migas untuk ditawarkan termasuk 14 Wilayah Kerja Potensial, yang telah dan akan ditawarkan oleh Pemerintah sejak tahun 2024 sampai dengan 2028.
“Dari 34 joint study yang kita punya ini, kita juga punya tabungan area migas ada 60 blok migas yang kita siapkan 4 tahun ke depan, sehingga bapak ibu KKKS silakan untuk submit kerja sama dengan kita dengan SKK Migas untuk menjadikan area-area ini blok migas baru lagi dan tentu dengan insentif yang menarik,” ajak Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto, Hotel Westin Surabaya, Senin (13/10).
“Apa saja yang akan diberikan? kita tidak lagi seperti dulu memaksakan untuk menggunakan gross split saja, sekarang kita pilih fleksibilitas. Kasih opsi cost recovery silakan, gross split pun juga gross split yang baru,” jelas Ariana.
“Bisa direct over tanpa joint study dan bisa eksplorasi di open area. Juga ada additional exploration period atau lebih dari 10 tahun kita masih bisa temukan. Artinya fleksibilitas ini diberikan oleh pemerintah kalau enggak ada fasilitas itu ya ini juga nggak akan menemukan 5 TCF itu (Penemuan Cadangan Gas di WK North Ganal Kaltim),” lanjut Ariana.
“Nah sekarang challenge nya yang akan diberikan ke depan apa? Kita sedang diskusikan bersama SKK Migas, bisa saja nanti signature bonus yang tadinya besar itu kita ubah saja menjadi komitmen eksplorasi. Ini usulan baru supaya eksplorasi makin marak,” terang Ariana.
Kemudian yang kedua itu, “perpanjangan kontrak itu sebisa mungkin kita syaratkan agar ada eksplorasi open area. Tentu ini kita masih diskusi dengan Pak Dadan (Plt. Dirjen Migas) juga, sampai pagi ini juga dengan SKK Migas bagaimana peluang menerapkan ini. Kemudian upaya lain multi client study,” tutup Ariana. (AFB/IRA)