Pemerintah Daerah Apresiasi Program Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga

Berita


Jakarta – Perwakilan Pemerintah Daerah sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat terkait program pengelolaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) yang selama ini telah dibangun di wilayahnya.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Jambi Maulana pada momen penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga beserta Infrastruktur Pendukungnya Tahun Anggaran 2025, antara Ditjen Migas Kementerian ESDM dengan 15 Pemerintah Kabupaten/Kota Penerima Manfaat Program Jargas TA 2025-2026, Kamis (19/09)

“Bapak dan Ibu, izinkan saya mewakili pendapat yang pertama tentu, mengatakan terima kasih yang setingginya, Kota Jambi mendapatkan program tambahan jaringan gas di tahun 2025 dan 2026. merasakan betul manfaat ini. Sehingga kami harus mengaturkan terima kasih atas nama masyarakat kami “ ujar Maulana pada acara yang digelar di Hotel Shangrila, Jakarta.

 

Dihadapan perwakilan Kementerian/Lembaga dan stakeholders terkait, Maulana juga menjelaskan bahwa pembangunan jargas bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga dapat menjadi sumber peningkatan pendapatan daerah jika dikelola dengan baik.

Pihaknya juga menyatakan dukungan rencana pembangunan 115.264 Sambungan Rumah (SR), yang akan dilaksanakan pada tahun 2025-2026. Menurutnya koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan jargas perlu dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah bersama Kecamatan, Kelurahan, RT, tokoh agama, dan tokoh Masyarakat.

“Hal ini penting agar ketika ada pembangunan yang menggunakan aset daerah maupun aset warga, semua bisa berjalan dengan baik karena masyarakat sudah memahami manfaatnya,” ujar Maulana.

Ia menekankan bahwa dalam setiap proyek infrastruktur, pasti ada dampak di lapangan, misalnya gangguan lalu lintas atau kondisi jalan yang terganggu saat musim hujan. Oleh karena itu, koordinasi intensif dengan masyarakat dinilai krusial untuk memperlancar proses pembangunan.

Lebih jauh, Maulana berharap pengelolaan operasional jargas nantinya bisa melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hal ini dilakukan untuk mempercepat koordinasi dan penanganan ketika ada kendala di lapangan. Selain itu, pelibatan BUMD juga akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi pemerintah daerah.

“Selain masyarakat yang merasakan manfaat gas lebih murah, pemerintah daerah juga bisa memperoleh pendapatan dari pengelolaan ini. Di era krisis seperti sekarang, pemerintah daerah wajib berinovasi, salah satunya melalui sektor energi ini,” tambah Maulana.

Ia pun menegaskan komitmen Pemerintah Kota Jambi untuk mendukung penuh program jargas agar dapat segera rampung dan memberikan manfaat luas.

“Kami berharap program ini cepat selesai sehingga bisa benar-benar menjadi solusi energi bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Bentuk apreasiasi juga datang dari Wali Kota Bontang Neni Moernaeni dimana menurutnya  jargas merupakan solusi konkret dalam menyediakan energi yang lebih efisien.

“Saya juga mengucapkan terima kasih atas nama masyarakat Kota Bontang, dan seluruh jajaran Kota Bontang yang Alhamdulillah, tahun ini kita mendapatkan 10.553 sambungan rumah gas,” ujar Neni.

Pihaknya bersyukur Kota Bontang mendapat menjadi bagian dari program jargas Nasional, bahkan menjadi projek percontohan City Gas sejak 2008. Menurutnya dengan adanya jaringan gas, masyarakat tidak hanya akan menikmati energi yang lebih hemat, tetapi juga lebih ramah lingkungan. Khususnya di Kota Bontang, ia menilai program jargas akan membawa dampak positif tidak hanya bagi rumah tangga, tetapi juga sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

“Jaringan gas rumah tangga yang sangat membantu. Dan di Bontang ini, Pak, saya banyak sekali berterima kasih. Ada yang mempunyai usaha catering yang biasanya harganya (biaya konsumsi energinya) Rp. 5 juta sebulan, tinggal Rp.1 juta punya. Kemudian juga ibu-ibu rumah tangga yang biasanya Rp. 400 ribu jadi Rp. 80 ribu (biaya bulanan bahan bakar di dapur),“ jelas Neni.

Pada kesempatan tersebut pihaknya juga menyampaikan harapannya agar kawasan pesisir di Kota Bontang ke depan juga mendapat manfaat yang sama, dimana saat ini ada sekitar 7 ribu warga yang tersebar di kawasan pesisir dan warga Bontang Lestari belum dapat menikmati manfaat jargas karena kendala teknologi.

“Memang ada masyarakat kawasan pesisir yang belum dapat yaitu warga Bontang Lestari. Dan mudah-mudahan nanti ada teknologi lainnya, sehingga perumahan di atas laut-pun bisa mendapatkan jaringan gas rumah tangga yang sangat membantu ini,” harap Neni mengakhiri.

(RAW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.