Jakarta, Sebagai bagian dari peningkatan infrastruktur migas di Indonesia, Pemerintah berencana membangun infrastruktur gas di Indonesia bagian Timur dengan pola Virtual Pipeline yang akan dibangun di 4 cluster.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja dalam acara Rakornas Bidang Migas KADIN di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (1/11), menjelaskan, virtual pipeline direncanakan akan dibangun dalam 4 cluster di wilayah yang belum memiliki infrastruktur gas yaitu Cluster I meliputi wilayah Papua dan Papua Barat, Cluster II yaitu wilayah Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Cluster III adalah wilayah NTT, NTB dan Sulawesi Selatan serta Cluster IV yaitu wilayah Natuna dan Kalimantan Barat.
Pembangunan virtual pipeline ini, kata Wirat, akan dilelangkan dan Pemerintah mensyaratkan agar BUMN harus menjadi bagian dari konsorsium yang akan melakukan pembangunan. “Kita sarankan untuk PLN ada di dalamnya dan kita syaratkan juga BUMN ada di konsorsium itu,”jelasnya.
Lebih lanjut Wiratmaja memaparkan, untuk Cluster I di Papua, kebutuhan listrik sebanyak 630 mw dan kebutuhan gas 138 MMSCFD. Cluster II di Maluku dan Sulawesi, rencana pembangkit 875 MW dan kebutuhan gasnya sebesar 230 MMSCFD.
Untuk Cluster III di NTT dan NTB, rencana pembangkit 1.750 MW dan kebutuhan gasnya sebesar 283 MMSCFD. Cluster IV di Natuna, rencana pembangkit 495 MW dan kebutuhan gasnya hanya sebesar 49 MMSCFD.
Wiratmaja mengakui, untuk membangun infrastruktur gas Indonesia, dibutuhkan rencana yang terintegrasi. Oleh karena itu, hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi Indonesia membangun infrastruktur di seluruh wilayah, tidak hanya di Jawa Barat dan Jawa Timur saja. (DK)