Pemerintah Apresiasi Peluncuran Pertalite

Jakarta, Pemerintah mengapresiasi upaya PT Pertamina (Persero) meluncurkan varian produk gasoline non subsidi Pertalite yang memiliki RON (research octone number) 90, sebagai alternatif BBM bagi masyarakat yang menghendaki bahan bakar dengan pembakaran lebih baik dengan harga terjangkau. Uji pasar Pertalite dilakukan di SPBU 31.1.02.02 Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7), ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pengisian perdana Pertalite pada kendaraan oleh Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja didampingi Kepala BPH Migas Andy Sommeng dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto serta anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian.

“Kita mengapresiasi kreativitas Pertamina untuk membuat, menciptakan produk baru sehingga masyarakat memiliki pilihan-pilihan lebih banyak dalam penggunaan energi untuk transportasi,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja pada acara tersebut.

Di sisi lain, lanjut Wiratmaja, Pemerintah sangat peduli pada kebersihan udara. Dengan adanya Pertalite yang memiliki RON 90, pembakarannya lebih bersih sehingga menciptakan lingkungan yang bersih.

Dirjen Migas berpesan, meski Pertalite telah diluncurkan, Pertamina tidak boleh mengurangi kuota Premium bagi masyarakat dan dijaga sisi keselamatannya. "Pertamina tidak boleh menghilangkan Premium di SPBU atau mengurangi kuotanya karena (Pertalite) ini diversifikasi produk, bukan penggantian. Masyarakat yang masih butuh Premium atau yang masyarakat yang level lebih bawah dan butuh BBM paling murah, harus tersedia. Jangan sampai sampai (masyarakat) tiba di SPBU, dikatakan Premium habis dan akhirnya terpaksa beli Pertalite. Itu yang maksudnya tidak boleh dilakukan. Benar-benar dibuat kompetisi yang sehat karena segmen pasarnya pasti sudah dipertimbangkan oleh Pertamina," tegas Wiratmaja.

Peluncuran Pertalite yang saat ini dibandrol Rp 8.400 per liter ini juga telah memenuhi persyaratan dan uji laboratorium yang dipersyaratkan Pemerintah. Pertalite membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88. Pertalite sesuai untuk digunakan kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraan multi purpose vehicle ukuran menengah.

Kepala BPH Migas Andy Sommeng menambahkan, diversifikasi BBM yang lebih banyak akan meningkatkan ketersediaan BBM secara nasional.

Uji pasar Pertalite dilakukan di 101 SPBU tiga kota yaitu Jakarta & Bandung (68 SPBU) dan Surabaya (33 SPBU). Menurut Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto, tahapan uji pasar ini untuk mengetahui seberapa jauh respons pasar dan konsumen di Tanah Air terhadap Pertalite. “Tahapan uji pasar ini sangat penting bagi Pertamina untuk mengetahui animo masyarakat terhadap Pertalite. Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline non subsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen, terutama segmen yang menghendaki bahan bakar dengan tarikan mesin yang enteng, bayarnya juga enteng dan kendaraan melaju lebih jauh,” kata Dwi.

Uji pasar akan dilakukan selama dua bulan dan setelah itu akan dilakukan evaluasi. Ukuran keberhasilannya, antara lain dari ketertarikan masyarakat untuk membelinya. Sebaliknya jika respon dari masyarakat minim, berarti ada yang salah dalam produksi Pertalite. Mengenai harga jualnya, Pertamina juga akan melakukan evaluasi setelah dua bulan. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.