Banyuwangi, Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Keselamatan Migas pada Badan Usaha Hilir Migas, serta mewujudkan kegiatan usaha migas yang aman, andal dan ramah lingkungan sebagai upaya untuk mencapai zero fatality dan meminimalkan unplanned shutdown, Direktorat Jenderal Migas (Ditjen Migas) dipimpin oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad melakukan kunjungan lapangan dalam rangka Management Walk Through (MWT) ke area operasi Integrated Terminal Tanjung Wangi PT. Pertamina Patra Niaga dan SPBE Tanjung Wangi PT Patra Trading di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (21/08). Dan kegiatan MWT ini, dihadiri juga oleh Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo selaku Kepala Teknik peserta perwakilan dari PT. Pertamina Patra Niaga dan PT Patra Trading.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad pada sambutannya menyampaikan kegiatan Management Walk Through ini memang salah satu tools kita, dan memang untuk melihat bagaimana sebetulnya kita beroperasi kan juga butuh feedback dari teman-teman di lapangan, termasuk dari teman-teman Pertamina.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT. Pertamina Patra Niaga (PPN) ini, pasti tidak mudah. Saya sudah membayangkan karena memang PPN ini langsung ke seluruh Indonesia, di mana sifat bisnisnya memang publik dan masif. “Jadi, benernya kita bersama menciptakan situasi operasi migas yang handal, aman, dan bertujuan selamat. Karena tulang punggung dari penyediaan dan pendistribusian BBM dan LPG seluruh wilayah Indonesia semuanya di PPN,” kata Noor Arifin.
“Tapi intinya adalah kita bersama-sama memastikan bahwa sistem yang sedang kita lakukan ini berjalan aman, handal, dan sustain. Itu yang menjadi tujuan kita. Selain itu, yang paling utama adalah keselamatan operasi migas merupakan harga mati. Setiap pekerja wajib mematuhi prosedur peralatan keselamatan dan standar kerja yang baik. Jadi itu menjadi prinsip kita,” tegas Noor Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo menyampaikan selamat datang di Terminal BBM Tanjung Wangi, di sini kami tidak hanya BBM tapi temen-temen di sini bertanggung jawab atas operasinya LPG. Dan, kemudian terkait Terminal BBM Tanjung Wangi ini, sebenarnya kita secara operasinya merupakan backup plan dari Terminal BBM Manggis - Bali. Jadi kalau Manggis ada kendala, biasanya untuk wilayah Bali dan NTB, kita back up.
“Memiliki kemungkinan operasi dengan risiko yang lebih tinggi mengingat kita (fasilitas) memang secara usia sudah tidak seperti dulu lagi. Ya nanti apapun rekomendasi dari bapak akan kami jalankan,” tutup Hari.
Integrated Terminal Tanjung Wangi PT. Pertamina Patra Niaga memiliki 19 tanki dengan kapasitas 105.168 KL, dengan menyuplai bahan bakar ke daerah-daerah di Jawa Bagian Timur, Bali dan NTB. Adapun SPBE PT. Patra Trading Tanjung Wangi mendistribusikan kemasan LPG 3 Kg diwilayah Kabupaten Banyuwangi, dan melayani 8 Agen LPG. (AFB)