Menteri ESDM Tinjau Kesiapan Pasokan BBM dan LPG Jelang Idul Fitri 1437 H

Bandung, Untuk memastikan ketersediaan stok dan kesiapan distribusi BBM dan LPG  selama libur Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Jumat (24/6), Menteri ESDM Sudirman Said melakukan peninjauan ke Terminal BBM (TBBM)  Ujung Berung di Bandung dan TBBM Cikampek, Karawang.

Mendampingi Menteri ESDM pada kunjungan ini, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Setyorini Tri Hutami,  Komite BPH Migas Ibrahim Hasyim  serta Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang.

"Kunjungan ini untuk mengecek kesiapan Pertamina untuk mendukung hari penting Lebaran dan juga musim libur, baik dari stok maupun  infrastruktur," kata Sudirman.

Dari hasil pemantauan langsung ini, lanjut dia, Pemerintah menilai kesiapan pasokan BBM dan LPG oleh Pertamina sudah baik. Pemerintah mengapresiasi kesiapan para pekerja Pertamina di berbagai daerah untuk bekerja 24 jam mengamankan pasokan BBM dan LPG bagi masyarakat. "Bagi Pertamina, ini rutin saja. Tapi kita tidak boleh lalai. Tiap tahun pasti ada tantangannya sendiri. Ini karena libur panjang, kesiapannya harus lebih matang lagi. Dan ada jalan tol baru dari Pejagan hingga Pemalang, jadi persiapannya harus lebih baik," tambah Sudirman.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menjelaskan, kebutuhan BBM menjelang libur hari raya Idul Fitri 1437 H akan mengalami lonjakan permintaan. Estimasi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4. Selama periode H-15 hingga H+15 konsumsi Premium naik rata-rata 82.496 KL per hari atau 115% dari rata-rata penyaluran normal yang hanya sebesar 71.906 KL. Adapun ketahanan stok berada di kisaran 17 hari. Sebaliknya, penyaluran Solar diprediksi mengalami penurunan menjadi rata-rata 31.118 KL per hari atau 88% dari penyaluran normal sebesar 35.173 KL. Ketahanan stok Solar berada pada kisaran 28 hari.

Untuk Avtur, diperkirakan mengalami kenaikan rata-rata 13.495 KL atau 105% dari rata-rata penyaluran normal sebesar 12.830 KL. Ketahanan stok mencapai 25 hari. "Sementara untuk LPG, penyalurannya diprediksi mengalami kenaikan menjadi rata-rata 22.622 MT per hari atau sebesar 109% dari rata-rata penyaluran normal yang mencapai 20.866 MT. Ketahanan stok diperkirakan berkisar 18 hari," paparnya.

Khusus untuk LPG PSO maupun non PSO, telah dilakukan penambahan pasokan di daerah-daerah yang diperkirakan terjadi penambahan demand. Pertamina juga telah menunjukkan agen dan pangkalan siaga LPG dengan memaksimalkan SPBU dan modern retail outlet serta berkoordinasi dengan Hiswana Migas dan instansi setempat untuk ketertiban harga jual dan penyediaan kebutuhan LPG.

Penambahan pasokan juga dilakukan terhadap Pertamax dan Pertalite. Konsumsi Pertamax diperkirakan naik  menjadi 12.000 KL per hari dan Pertaliteemjadi 10.200 KL per hari.

Dalam rangka memantau ketersediaan BBM di beberapa TBBM, hingga pengiriman BBM ke titik serah, Pertamina telah menerapkan sistem monitoring teknologi informasi terintegrasi yaitu Sistem Informasi Manajemen  Supply dan Distribution (SIMSND). Dengan sistem tersebut, maka jumlah stok dan pengiriman BBM melalui mobil tangki ke Stasiun Pengiriman Bahan Bakar Umun (SPBU) dapat tepat waktu, tujuan dan jumlah.

Sementara itu, untuk mengamankan pasokan BBM, telah dibentuk Tim Satgas BBM serta mempersiapkan SPBU kantong yaitu SPBU yang ditunjuk sebagai mobil tangki berisi BBM yang akan dikirimkan ke SPBU stok kritis di area terdekat untuk mengantisipasi hambatan distribusi akibat kemacetan lalu lintas, penyiapan contra flow bersama Kepolisian RI untuk kendaraan tangki BBM dan LPG serta menyediakan 32 titik SPBU transit khusus sepeda motor. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.