Menteri ESDM Sambut Kepulangan Patriot Energi Angkatan I

Jakarta, Setelah 6 bulan mengabdi di berbagai daerah terpencil di Indonesia, berakhir sudah tugas Patriot Energi Angkatan I. Kepulangan mereka disambut Menteri ESDM Sudirman Said dan para pejabat eselon I di lingkungan Kementerian ESDM di Gedung Pusdiklat KEBTKE, Senin (28/3) malam.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai dan penuh keakraban tersebut, para peserta Patriot Energi berkesempatan menceritakan pengalamannya. Mulai dari kesulitan alat transportasi menuju desa yang dituju, krisis air bersih, ketidakpahaman terhadap bahasa masyarakat setempat serta terlibat dalam permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Patriot Energi  juga terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak di desa serta memantau perkembangan kelistrikan di setiap daerah yang mereka datangi.  

Seperti yang diceritakan Bryan Sihombing yang bertugas di sebuah daerah pulau terluar di Indonesia bagian barat Pulau Mentawai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lelaki berambut ikal ini menceritakan sulitnya memahami bahasa daerah tersebut, sementara penduduk desa itu tidak dapat berbahasa Indonesia. “Saya dan teman-teman masuk di satu desa yang sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Karena bahasa  daerah di kepulauan Mentawai tidaklah sama dengan bahasa Minang umumnya, jadi agak sulit untuk dimengerti,” tambahnya.

Agar dapat berkomunikasi, Bryan harus belajar giat dan hasilnya setelah 6 bulan, ia dapat menguasai bahasa daerah tersebut. Pengalaman lain yang dirasakan Bryan adalah ketika dia harus berjalan sejauh 44 km untuk mencari sinyal telepon genggam agar dapat memberi kabar keluarganya. Lantaran jalanan gelap dan minim listrik, perjalanan pun menjadi semakin berat. Namun demikian, keadaan ini tidak mengurangi semangat mereka.

Lain halnya yang dirasakan Dhita Inawati di Pulau Samudra Jua, Nusa Tenggara Timur. Perempuan berkerudung ini merasakan bagaimana sulitnya mencari air, kayu bakar, serta listrik yang masih minim. Dari 108 rumah, hanya 32 rumah yang dialiri listrik, dan menimbulkan polemik ditengah masyarakat itu sendiri. Sehingga Dhita turut terjun dalam permasalahan di lingkungan tersebut

Terhadap suka dan duka yang dialami Patriot Energi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengucapkan rasa bangga dan apresiasi besar atas pengabdian yang luar biasa itu. Dia meminta agar setiap peserta dapat menuliskan  pengalaman masing-masing yang dimaksudkan sebagai dokumentasi bagi generasi berikutnya.  “Cerita kalian masing-masing bukan untuk Anda sendiri,  melainkan dapat digunakan penerus generasi kalian nantinya. Dan dijadikan sebuah dokumentasi,” ujar Sudirman.

Dari pengalaman anggota Patriot Energi, Sudirman mengutip pernyataan Bryan bahwa energi di pulau-pulau terpencil   seperti ‘hilal yang tidak nampak juga’.  

“Orang-orang cerdas itu menghayati kepahitan menjadi sebuah kejenakaan. Saya juga membayangkan jika menjadi kalian, jauh dari keluarga, rumah dan hak-hak dari mana-mana. Bagi saya sesuatu yang menyentuh, tapi inilah sistem kita dan tidak bisa menyalahi siapa-siapa dan saya yakin bukan dari itu Anda berangkat. Oleh karena itu,  mari kita selesaikan sebagai suatu aspek yang harus kita selesaikan dan menjadi urusan manejemen yang harus ditata. Tapi yang lebih besar dari itu, bagaimana kita mem-follow up investasi ini ke depan untuk institusi, negara maupun pribadi-pribadi yang sudah spend banyak waktu,” paparnya.

Lebih lanjut Sudirman mengatakan, program semacam ini akan diteruskan hingga ditemukan perubahan yang fundamental di masyarakat. Jika dalam waktu setahun ada 100 putra terbaik bangsa yang bisa berpartisipasi, maka dalam waktu 10 tahun akan ada sekitar 1000 putra bangsa yang terpilih yaitu orang-orang yang dengan sadar mendaftar, inisiatif, diseleksi, dilatih dan diterjunkan ke berbagai persoalan,  kemudian pulang dengan berbagai perspektif baru  yang bermanfaat bagi negara. 

“Anda adalah dari sedikit dari orang yang dipilih secara ketat kemudian mendapat kesempatan melihat Indonesia ini dari perspektif yang lain.  Melihat sampai ke dasarnya kehidupan yang paling menderita seperti cerita-cerita teman-teman kalian,  tapi juga mempunyai akses kepada dunia paling modern. Tidak banyak yang bisa seperti itu,” tambahnya.

Pengalaman sebagai patriot Energi selama 6 bulan, papar Sudirman, hendaknya menjadi bekal dalam merintis karir atau pengembangan pribadi. Namun demikian, pengalaman dan ketrampilan itu tidak perlu dipamerkan dan dipergunakan pada waktu yang tepat yaitu ketika negara membutuhkan orang-orang yang memiliki nilai kejuangan. (AN)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.