Menteri ESDM Hadiri The 4th US-Indonesia Energy Investment Roundtable

Jakarta, Menteri ESDM Sudirman Said menghadiri The 4th US-Indonesia Energy Investment Roundtable (EIR) yang diselenggarakan tanggal 3-4 Agustus 2015 di Shangri-La Hotel, Jakarta, Senin (3/8). Pertemuan semi public tahunan antara Indonesia dan AS ini menyoroti peluang investasi energi. Delegasi RI dipimpin oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dan Delegasi AS oleh Principal Deputy Assistant Secretary for International Affairs, US Departement of Energy, Jonathan Elkind.

The 4th US-Indonesia Energy Investment Roundtable yang dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2015, mengusung tema The Frontiers of Energy Exploration dan dibagi menjadi tiga sesi panel Oil and Gas. Sementara pada tanggal 4 Agustus 2015, temanya adalah Frontiers of clean Energy yang dibagi dalam dua sesi panel.

Dalam sambutannya Menteri ESDM mengatakan, The 4th US-Indonesia Energy Investment Roundtable merupakan dialog tingkat tinggi antara kedua negara yang melibatkan pemerintah dan pebisnis. Tujuannya, untuk mengkaji potensi dan kerja sama, terutama di bidang investasi bisnis.

Forum semacam ini, lanjut Sudirman, harus menjadi wadah yang memfasilitasi kepentingan dan kerja sama Indonesia dan AS. Apalagi, Indonesia saat ini telah berubah, di mana situasinya sangat dinamis. Karenanya, kita perlu bekerja sama untuk menghadapi perubahan yang cepat ini.

Pada kesempatan itu, Menteri ESDM juga memaparkan target ketahanan energi nasional pada tahun 2019. Untuk mencapainya, Indonesia akan memaksimalkan pengembangan energi baru dan terbarukan, menimalisasi penggunaan minyak bumi serta meningkatkan pemanfaatan gas bumi. Khusus gas bumi, Pemerintah akan meningkatkan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga serta mendorong pengembangan migas di Indonesia bagian Timur. “Selain itu, kami juga terus berupaya meningkatkan produksi minyak,” tambahnya.

Untuk mencapai hal tersebut, ada dua strategi yang dilakukan yaitu pertama, melakukan reformasi kebijakan dan tata pemerintahan. “Kami sedang meninjau kembali UU Migas dan kebijakan di bidang investasi. Tapi hal ini harus dilakukan dengan hati-hati dan menyeluruh agar diperoleh keseimbangan antara investasi asing dan perlunya mendorong industri dalam negeri,” tambahnya.

Kedua, menciptakan mekanisme pembiayaan yang akan menarik investasi swasta. Dalam 4 hingga 5 tahun mendatang, Indonesia membutuhkan sekitar US$ 500 miliar untuk pengembangan energi. Terkait hal itu, Indonesia telah menetapkan kebijakan kerja sama pemerintah dengan swasta.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, Indonesia mengharapkan dukungan AS dari sisi teknologi dan pembangunan kapasitas nasional, terutama sumber daya manusia.

Principal Deputy Assistant Secretary for International Affairs, US Departement of Energy, Jonathan Elkind, menyambut baik perubahan yang terjadi di Indonesia dan berharap kerja sama yang telah terjalin erat antara kedua negara dapat ditingkatkan dalam bentuk yang lebih konkrit. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.