Jakarta, Pemerintah berharap lelang 15 wilayah kerja pada tahun 2016 mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun 2015. Dengan konsep baru yang ditawarkan Pemerintah, diharapkan dapat mendorong investor mengembangkan migas di Indonesia.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto usai penutupan The 40th IPA Convention and Exhibiton 2016, Jumat (27/5), mengatakan, Pemerintah berharap banyak investor yang meminati penawaran WK migas 2016 karena lelang kali ini lebih atraktif. “Saya jamin, pasti akan ada yang laku,” ucapnya.
Dalam konsep lelang tahun ini, peserta lelang dapat mengajukan penawaran bagi hasil dan besaran bonus tanda tangan. Namun demikian, tetap bagian Pemerintah harus lebih besar. “Untuk pemerintah tidak boleh dibawah 50%, kalau di bawah 50% untuk government ya tidak menang,” jelasnya.
Pemerintah juga memberikan penilaian berdasarkan kemampuan dari sisi finansial keuangan dan komitmen teknis yang ditawarkan peserta lelang.
“Misalnya si A menawarkan 60 dan si B menawarkan 61, tentu yang 61 yang diambil, Namun kita lihat lagi komitmen eksplorasinya. Kalau si A yang 60 ini ada dua komitmen eksplorasinya, dan yang si b menawarkan 61 namun komitmennya cuma satu, ya si A (60) yang lebih baik menang, karena komitmen ngebornya itu yang paling diutamakan porsinya yang paling besar,” jelas Djoko.
Sebagaimana diketahui, bersamaan dengan penutupan The 40th IPA Convention and Exhibiton 2016, Pemerintah menawarkan 15 wilayah kerja (WK) migas pada putaran I tahun 2016, terdiri dari 14 WK migas konvensional dan 1 WK migas non konvensional.
Selengkapnya WK Migas Konvensional yang ditawarkan pada putaran I tahun 2016, sebagai berikut:
Regular tender
1. South CPP, Onshore Riau
2. Oti, Offshore Kalimantan Timur
3. Suremana I, Makassar Strait
4. Manakarra Mamuju, Makassar Strait
5. South East Mandar, Offshore Sulawesi Selatan
6. North Aguni, Onshore Papua Barat
7. Kasuri II, Onshore Papua Barat
Direct proposal
1. Bukit Barat, Offshore Kepulauan Natuna
2. Batu Gajah Dua, Onshore Jambi
3. Kasongan Sampit, Onshore Kalimantan Tengah
4. Ampuh, Java Sea
5. Ebuny, Offshore Sulawesi Tenggara.
6. Onin, Onshore dan Offshore Papua Barat.
7.West Kaimana, Onshore dan Offshore Papua Barat
Sementara WK Mgas Non Konvensional yang ditawarkan melalui regular tender adalah:
- Batu Ampar, Onshore Kalimantan Timur.