Kunjungan Kerja Dirjen Migas ke Batam Terkait Rencana Pengendalian Penggunaan LPG 3 kg

Batam, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja didampingi Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Setyorini Tri Hutami, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Walikota Batam, Kamis (20/8), untuk melakukan koordinasi terkait rencana Pemerintah melakukan uji coba pengendalian penggunaan LPG tabung ukuran 3 kg dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di kota tersebut.

Rapat koordinasi dihadiri oleh Walikota Batam, perwakilan DPRD, Dinas ESDM, Hiswana Migas dan para Camat Kota Batam.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Migas melakukan klarifikasi mengenai rencana uji coba pengendalian penggunaan LPG tabung 3 kg melalui subsidi tertutup. Sebelumnya, beredar informasi di masyarakat Batam bahwa Pemerintah akan mencabut subsidi LPG tabung ukuran 3 kg sehingga nantinya harganya akan naik menjadi Rp 45.000 per tabung.

“Saya tekankan lagi, tidak ada pilot project pencabutan subsidi LPG 3 Kg di Batam. Pilot project ini terkait pengendalian subsidi LPG 3 Kg supaya tepat sasaran. Kuota untuk subsidi sudah ditetapkan DPR, sehingga bukan wewenang kami untuk mencabut atau memotong subsidi tersebut," jelas Wiratmaja.

Dia menjelaskan, uji coba bertujuan agar kuota LPG tabung ukuran 3 kg dapat digunakan dengan baik dan tidak terjadi kelangkaan akibat subsidi yang tidak tepat sasaran. Selain itu, mengurangi penyulingan atau pengoplosan gas yang marak dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan pemakaian subsidi LPG oleh industri besar. "Sesuai dengan Perpres, subsidi hanya ditujukan untuk rumah tangga dan usaha-usaha skala mikro," tambahnya.

Ada beberapa opsi yang ditawarkan Wiratmaja terkait usaha pengendalian penggunaan LPG tabung ukuran 3 kg ini, antara lain Kartu Subsidi Energi (KSE). Dengan adanya KSE, maka pihak yang menggunakan benar-benar hanya dari kalangan rumah tangga dan usaha mikro saja. “Nanti ada yang namanya Kartu Subsidi Energi. Setiap keluarga dan usaha mikro saja yang dikasih. ?Jadi dapat mengurangi potensi baik yang oplos, pemakaian di restoran besar, maupun industri. Ini sedang kita diskusikan dulu sampai matang baru diterapkan," paparnya.

Batam menjadi salah satu kota yang dianggap paling siap untuk penerapan uji coba ini. Alasannya, dilihat dari jumlah penduduknya yang tidak terlalu banyak dan sistem pengendalian BBM bersubsidi yang sudah berjalan. Dirjen Migas menyayangkan adanya kesalahpahaman informasi mengenai uji coba ini yang meresahkan masyarakat. “Adanya mis-informasi terkait pilot project ini terbukti sudah membuat masyarakat resah. Saya menekankan kembali bahwa tidak ada pencabutan subsidi LPG 3 kg, melainkan pengendalian subsidi tepat sasaran, sehingga masyarakat tidak perlu mendengar adanya kelangkaan LPG 3 Kg, pengoplosan gas, serta penggunaan subsidi yang tidak tepat sasaran," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, subsidi untuk LPG tabung ukuran 3 kg ini mencapai Rp 26-29 triliun?. Sayang patut disayangkan apabila dana sebesar itu jika tidak dipakai oleh masyarakat yang berhak menerimanya. (NOK)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.