Jargas Musi Rawas Resmi Beroperasi

Musi Rawas, Pemerintah terus meningkatkan pemanfaatan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas)  di wilayah Sumatera. Salah satu diantaranya adalah di Kabupaten Musi Rawas yang mendapat 5.182 sambungan rumah (SR). Jargas dibangun oleh Pemerintah dengan dana APBN tahun 2018.

Peresmian pengoperasian jargas Musi Rawas dipusatkan di Desa Rantau Alih, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Jumat (15/3), oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Anggota Komisi VII DPR Nazarudin Kiemas,  didampingi Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan, serta Direktur Utama PT Pertagas Niaga Linda Sunarti.

Pengoperasian jargas di Musi Rawas memanfaatkan memanfaatkan sumber gas yang berasal dari sumur PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field, dengan volume 0,2 mmscfd. Seluruh sambungan rumah tangga ini akan diaktifkan secara bertahap melalui proses konversi kompor gas yang dilakukan oleh operator dari PT Pertagas Niaga. 

Program jaringan gas kota merupakan program prioritas Pemerintah yang salah satu tujuannya untuk menekan peningkatakan biaya subsidi LPG 3 Kg. Semakin luasnya jangkauan operasi jargas ini diharapkan mampu memberikan pilihan energi yang lebih bersih, aman, dan murah untuk masyarakat. 

“Kami optimistis warga yang menjadi pelanggan dapat kooperatif menjaga jaringan yang telah terpasang di lingkungan sekitarnya sehingga manfaat jargas bisa dioptimalkan,” jelas Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Ditjen Migas Alimuddin Baso.

Peresmian ini, lanjut Alimuddin, untuk memastikan bahwa fungsi utama jargas dapat bekerja dengan baik, masuk ke rumah serta bisa menyala. “Program ini sampai sambunga kompor. Proses konversi memakan waktu empat bulan. Tapi kalau bisa lebih cepat, lebih bagus.” katanya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan mengungkapkan rasa syukur masyarakat dapat menikmati infrastruktur ini. “Sebagai daerah penghasil migas, sudah selayaknya kita menikmati hasilnya. Semua butuh proses,” tambah Hendra.

Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan. Gas yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah tangga merupakan gas alam (natural gas) yang sangat bersih. Jargas ini jauh lebih aman karena tekanan jargas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas.

Keunggulan lain adalah dapat dilakukan penghematan baik dari sisi konsumen maupun Pemerintah. Jargas sangat murah sehingga pengunaannya dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 60 ribu hingga 90 ribu per bulan per keluarga.

Pada tahun 2018, Pemerintah membangun jargas sebanyak 89.906 SR di 18 lokasi yaitu Lhokseumawe (2.000 SR), Deli Serdang (5.560 SR), Medan (5.656 SR), Palembang (4.315 SR), Prabumulih (6.018 SR), Musi Rawas (5.182 SR), Serang (5.043 SR), Cirebon (3.503 SR), Bogor (5.120 SR), Sidoarjo (7.093 SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.088 SR), Bontang (5.005 SR), Penajam Paser Utara (4.260 SR), Balikpapan (5.000 SR), Tarakan (4.695 SR), Samarinda (4.500 SR) dan PALI (5.375 SR).

Sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR   yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota.

Untuk tahun 2019, jargas yang akan dibangun sebanyak 78.216 SR di 18 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Utara (5.000 SR),  Kota Dumai (4.300 SR), Kota Jambi (2.000), Kota Palembang (6.000 SR), Kota Depok (6.230 SR), Kota Bekasi (6.720 SR), Kabupaten Karawang (2.681 SR), Kabupaten Purwakarta (3.765 SR), Kabupaten Cirebon, (6.520 SR), Kabupaten Lamongan (4.000 SR), Kota Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Pasuruan (4.000 SR), Kabupaten Probolinggo (4.000 SR), Kabupaten Banggai (4.000 SR),  Kabupaten Wajo (2.000 SR) dan Kutai Kartanegara (5.000 SR). (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.