Pertemuan serupa, papar Menteri ESDM Sudirman Said usai Rapim di Kementerian ESDM, Senin (12/1), akan dilakukan setelah pemenang tender diumumkan. "Jadi kita sama-sama, baik ke dalam dan ke luar, ayo kita lakukan praktek yang baik. Itu sesuai arahan Pak Presiden dan Wapres ketika sidang kabinet," ungkap Sudirman.
Untuk memantau pelaksanaan proyek, Kementerian ESDM akan mengoptimalkan unit pengendali kinerja yang dipimpin oleh Widyawan Prawiraatmadja, bekerja sama dengan Sekjen dan Irjen Kementerian ESDM.
Pada tahun 2015, Kementerian ESDM memperoleh anggaran sebesar Rp 15 triliun yang akan digunakan untuk belanja modal dan pegawai. Sebelumnya, Kementerian ESDM mendapatkan jatah belanja modal sebesar Rp 4,8 triliun dan belanja pegawai Rp 5 triliun. Namun dalam APBN-P 2015, diperoleh tambahan sebesar Rp 5 triliun, sehingga total anggaran belanja modal menjadi Rp 9,8 triliun. Penambahan anggaran ini, masih menunggu persetujuan DPR.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan, pihaknya ingin menghindari penyerapan anggaran yang rendah. Oleh karena itu, dalam Rapat Pimpinan yang dihadiri pejabat Eselon I, II dan III di lingkungan Kementerian ESDM, dia meminta agar dilakukan percepatan-percepatan. "Misalnya kita menekankan dari pengalaman tahuun lalu, pelepasan tanda bintang itu harus dilakukan sedini mungkin," tambahnya.
Selain itu, tender-tender juga harus dilakukan secepatnya dan ditargetkan pada bulan Maret, seluruh proses telah rampung. Sebagian tender telah dilaksanakan pada akhir tahun 2014. Dengan pelaksanaan tender yang cepat, diharapkan pada akhir tahun tidak terjadi kejar-kejaran dalam penyelesaian proyek.
Anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk berbagai proyek, antara lain kelistrikan untuk pulau terluar, konversi BBM ke BBG dan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga. (TW)