Harga Minyak Murah, Saatnya Penuhi Stok

Jakarta, Pada 20 hingga 30 tahun mendatang, dunia akan dihadapkan pada persaingan sumber energi dan pangan. Karenanya, harus disusun suatu strategi untuk memperkuat ketahanan energi. Misalnya, saat harga murah seperti sekarang ini, Pemerintah harus meningkatkan cadangan strategis BBM yang disimpan di dalam maupun luar negeri.

“Waktu minyak harganya jatuh seperti ini, mestinya dipikirkan baik BUMN, Pertamina maupun Kementerian, bagaimana bisa membeli, membuat stok sebanyak-banyaknya. Terserah stok mau ditaruh di dalam negeri, di luar negeri,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada acara Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahun Anggaran 2016 Kementerian ESDM, Senin (29/2).

Presiden melanjutkan, dengan adanya stok yang berkecukupan, apabila harga minyak kembali naik menjadi US$ 60 atau mungkin di atas US$ 100 per barel, Indonesia telah memiliki ketahanan BBM yang cukup baik. “Jangan sampai ada yang tidak berpikiran, harga murah seperti ini tidak beli atau kita tidak berpikiran membuat stok,” tegasnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja menambahkan, sudah sejak lama Pemerintah berencana membangun cadangan strategis BBM. Cadangan ini nantinya akan ditempatkan di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, diskusi dengan negara-negara pemasok minyak atau BBM dan negara-negara yang memiliki tangki yang bisa dipinjam, tengah dilakukan. Selain itu, Pemerintah juga sedang membangun tangki-tangki penyimpanan di dalam negeri yang kapasitasnya cukup untuk 30 hari. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.