Gempa Bumi di NTB, Sarfas BBM Aman

Jakarta, Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan PT Pertamina serta instansi terkait lainnya, menyusul terjadinya gempa bumi berkekuatan 7 SR yang terjadi di NTB dan Bali, Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Berdasarkan pengecekan sementara, sarana dan fasilitas operasional penyaluran BBM yaitu TBBM Ampenan dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Lombok,  dinyatakan aman dan beroperasi normal.

“Koordinasi  kami dengan Pertamina, sarana dan fasilitas operasional penyaluran BBM  yaitu TBBM Ampenan dan DPPU Bandara Internasional Lombok, termasuk SDM-nya (dinyatakan) aman dan beroperasi normal,” ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Soerjaningsih di Jakarta, senin (6/8).

Kementerian ESDM membentuk Posko ESDM untuk menangani gempa bumi ini, di mana Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata ruang KESDM, Satry Nugraha, bertindak sebagai  Ketua Tim Energi dan Sumber Daya Mineral Siaga Bencana.

Keamanan sarana dan fasilitas BBM di NTB juga dikemukakan  Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region V Rifky Rakhman Yusuf. "Keadaan di sekitar TBBM aman dan stok bahan bakar dalam keadaan aman. Untuk memastikan penyaluran bahan bakar berjalan lancar, Pertamina juga telah menyiagakan langkah antisipasif kemungkinan pola ditribusi BBM dengan metode Alternatif dan Emergency. Kami tetap dalam posisi waspada dengan memantau perkembangan gempa dan peringatan tsunami dari BMKG," ujarnya dalam siaran pers.

Berdasarkan laporan  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian ESDM,  pusat gempa bumi utama berada pada titik koordinat 8,37 LS dan 116,48 BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.

Pusat gempa bumi berada di darat. Sebagian besar daerah tersebut tersusun oleh endapan gunung api berumur Tersier hingga Kuarter, sedimen dan metamorf Tersier sampai Pra Tersier. Sebagian besar endapan tersebut telah tersesarkan dan terlapukkan. Pada endapan yang terlapukkan diperkirakan goncangan gempa bumi akan lebih kuat karena batuan ini bersifat urai, lepas, belum kompak dan memperkuat efek getaran, sehingga rentan terhadap goncangan gempa bumi.

Berdasarkan posisi dan kedalamannya,  diperkirakan sumber gempa bumi berasosiasi dengan Flores back- arc Thrust.

Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali. Dilaporkan beberapa bangunan di Mataram juga mengalami kerusakan serta hampir sebagian besar bangunan di Lombok Utara mengalami kerusakan. Gempa bumi ini juga menimbulkan tsunami di Carik setinggi 0,135 meter dan di Badas setinggi 0,100 meter.

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Gempa bumi susulan akan lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.