
Bandung — Sebagai langkah awal pelaksanaan pembangunan infrastruktur strategis nasional di sektor gas bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menggelar Kick-Off Meeting Manajemen Konstruksi (MK) Proyek Pipa Gas DUSEM Paket 2 bertempat Hotel Kimaya, Bandung (28/10).
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyamakan persepsi, memperkuat koordinasi, serta memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam pelaksanaan proyek. Adapun pihak-pihak yang turut hadir dalam kegiatan ini antara lain perwakilan Ditjen Migas, pimpinan KSO PT Superintending Company of Indonesia – PT Kanta Karya Utama, serta Tim Pelaksana Swakelola Paket Pekerjaan Jasa Layanan Tim Ahli Pendampingan Pengelolaan Pembangunan Pipa Transmisi Gas Dumai–Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Sebagai pembuka, Agung Kuswardono selaku Plt. Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas memberikan pengarahan terkait pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, dan koordinasi antar tim dalam menjalankan proyek yang bernilai strategis tinggi tersebut.
“Ke depannya ini kita akan memasuki tahapan-tahapan yang sangat padat dan kritikal, khususnya pada fase lelang. Tahapan lelang ini jadi salah satu tahapan dalam kegiatan proyek yang selalu dimonitor dengan ketat Bapak/Ibu. Jadi harapannya dengan kick off ini kita dapat langsung menyusun timeline dan rencana kerja, kemudian mulai deliver apa yang sudah kita siapkan,” jelas Agung.
Lebih lanjut, Agung juga menekankan bahwa proyek DUSEM Segmen 2 membutuhkan pengelolaan ketat karena seluruh tahapan, mulai dari penyusunan timeline, dokumen lelang, hingga evaluasi penawaran kontraktor, memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi. Oleh karena itu, setiap anggota tim MK diwajibkan menandatangani pakta integritas individual guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap prosesnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agung turut mengingatkan pentingnya memahami Dokumen Ketentuan PPK (DKP) yang menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan proyek. Tim MK diharapkan dapat segera melakukan koordinasi intensif dengan tim teknis untuk memahami substansi DKP secara menyeluruh agar tidak terjadi kesalahan interpretasi di lapangan.
“DKP itu ibarat kitab suci proyek. Semua keputusan teknis harus mengacu ke sana. Jika ada hal yang belum dipahami, diskusikan dengan tim teknis agar arah pelaksanaan tetap satu pandangan,” tambah Agung.
Proyek Pipa Gas DUSEM Segmen 2 ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat pengembangan jaringan infrastruktur gas nasional. Oleh karena itu, proyek ini akan memasuki sejumlah tahapan intensif dengan target penyelesaian yang cukup ketat. Keterbukaan komunikasi, sinergi antar pihak, serta komitmen bersama terhadap mutu dan ketepatan pelaksanaan pekerjaan menjadi hal penting yang perlu dijaga.
“Kita sudah belajar dari pengalaman di proyek Cisem I dan II. Kunci keberhasilan ada pada soliditas tim, keterbukaan komunikasi, dan kemampuan mengantisipasi masalah sejak awal,” ujar Agung.
Sebagai tindak lanjut, Ditjen Migas akan menyelenggarakan workshop teknis lanjutan untuk menyamakan persepsi seluruh tim terhadap substansi proyek dan memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai aturan pengadaan pemerintah serta prinsip tata kelola yang baik.
Melalui kegiatan ini, Ditjen Migas berharap proyek Pipa Gas DUSEM dapat berjalan tepat waktu, efisien, dan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah dalam mewujudkan distribusi energi gas yang aman, andal, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
(FA)