Ditjen Migas Bersama IATMI KSA Gelar Sharing Session “Penerapan Best Practices MNK”

Berita


Jakarta,
Dalam rangka mendorong percepatan pengembangan Migas Non-Konvensional (MNK) sebagai salah satu strategi menuju kemandirian energi nasional, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) memfasilitasi inisiatif Pengurus Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Pusat Areiyando Makmun untuk menggelar kegiatan Sharing Session: “Penerapan Best Practices MNK” di Kantor Ditjen Migas, Gedung Ibnu Sutowo Jakarta, Jumat (25/7). Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para profesional dan pemangku kepentingan industri migas untuk mendiskusikan strategi, tantangan, serta peluang dalam pengembangan MNK berbasis pengalaman global.

Sharing session disampaikan oleh Chapter President IATMI KSA (Arab Saudi) Ignatius Emmanuel dengan didampingi oleh Director of Special Project IATMI KSA Septriandi Chan dan Secretary General & Director of External Collaborations IATMI KSA Arief Prasetyo serta dihadiri oleh Tim Percepatan Pengusahaan MNK dan KKS Pelaksana Studi Potensi MNK.


Koordinator Pengembangan Wilayah Kerja Migas Non-Konvensional Dwi Adi Nugroho saat membuka kegiatan sharing session ini menyampaikan apresiasinya kepada IATMI KSA yang sudah berinisiatif untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait MNK.

 

“Terima kasih kepada IATMI atas inisiatifnya untuk menghadirkan para ahli berpengalaman dari Saudi Arabia. Sharing session ini diharapkan menjadi sumber pembelajaran penting bagi Pemerintah, khususnya dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung pengembangan MNK secara optimal” jelas Dwi.

 

Pada kesempatan yang sama, Chapter President IATMI KSA Ignatius Emmanuel menyampaikan bahwa transformasi ekosistem menjadi peran penting dalam mendukung keberlanjutan proyek migas non-konvensional.

 

“Ekosistem bukan lagi hanya hubungan antara service company dan oil company, tapi lebih pada pergeseran paradigma (paradigm shift) menuju pembentukan ekosistem yang utuh.  Karena kalau tidak ada ekosistem, maka upaya pengembangan MNK ini bisa "mati suri", tutur Emmanuel.

 

Kegiatan sharing session ini dilanjutkan dengan pemaparan dari IATMI KSA dan diskusi mengenai “How Unconventional Resources Assessment Changed the O&G Landscape – Where Will Indonesia’s MNK Fit In?”

 

Director of Special Project Septriandi Chan dalam paparannya di kesempatan tersebut menyoroti pentingnya MNK sebagai masa depan industri migas dunia. Data grafik produksi dari Amerika Serikat dan Argentina memperlihatkan bahwa sumber daya non-konvensional kini menjadi tulang punggung produksi migas mereka. Tren tersebut diyakini akan terus berlanjut dan menjadi dominan dalam jangka panjang.

 

Oleh karena itu, Indonesia perlu menyiapkan diri secara serius untuk dapat bersaing dan memanfaatkan potensi MNK yang dimiliki. Langkah awal yang paling penting dalam pengembangan MNK adalah memahami karakteristik batuan target secara menyeluruh. Selain itu, penentuan titik pendaratan (landing point) yang tepat menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan pengembangan MNK”, jelas Septriandi.

 

Secretary General and Director of External Collaborations Arief Prasetyo dalam paparannya pada kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa pengembangan MNK juga tidak terlepas dari pentingnya pembangunan ekosistem yang mendukung sejak tahap awal, dukungan pemerintah, adopsi teknologi berbasis efisiensi tinggi, serta transformasi model bisnis pengembangan MNK.

 

“Dukungan pemerintah dalam hal perizinan, logistik bahan peledak dan radioaktif, jaminan keamanan dan sosial-lingkungan serta dorongan inovasi business model yang kompetitif dan efisien juga sangat menentukan kelancaran pelaksanaan proyek”, jelas Arief.

 

Melalui sharing session ini, IATMI KSA berharap Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain yang telah berhasil lebih dulu dalam mengembangkan MNK. Pihaknya juga menyampaikan bahwa dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah, industri, dan akademisi, Indonesia diyakini mampu mempercepat langkahnya dalam menjadikan MNK sebagai bagian penting dari strategi energi nasional, sekaligus membuka jalan menuju kemandirian energi yang lebih berkelanjutan. (FA/KDB)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.