Buku Outlook Energi Indonesia 2014 Diluncurkan

Buku ini merupakan gambaran kondisi energi nasional pada kurun waktu 2013-2050, mencakup proyeksi kebutuhan dan penyediaan energi primer dan energi final yang berdasar pada ketersediaan sumber daya. OEI juga menjelaskan kondisi energi saat ini dan target yang diatur dalam Kebijakam Energi Nasional (KEN), perkiraan kebutuhan infrastruktur energi serta perbandingan kondisi keenergian Indonesia terhadap kondisi energi di wilayah ASEAN dan dunia.

Perhitungan proyeksi pengelolaan energi dalam OEI 2014 telah mempertimbangkan kebijakan, regulasi dan rencana pembangunan pada masing-masing sektor serta program yang telah dijalankan oleh Pemerintah, seperti kebijakan konservasi energi, mandatori pemanfaatan biofuel (BBN), konversi minyak tanah ke LPG.

Menteri ESDM Sudirman Said dalam sambutan tertulis yang dibacakan Teguh Pamudji mengatakan, dalam 25 tahun terakhir, dunia telah mengalami percepatan pertumbuhan energi yang sangat pesat. Permintaan energi dunia akan terus meningkat sampai dengan tahun 2050 yang akan datang, terutama didukung oleh pertumbuhan ekonomi negara non OECD dan pertambahan jumlah penduduk.

Permintaan itu masih didominasi oleh energi fosil yaitu minyak bumi, gas bumi dan batu bara, disertai kompleksitas permasalahan yang makin lengkap dan saling mempengaruhi atau dengan lainnya. “Indonesia telah lama merasakan dampak dari tingginya harga minyak dunia karena tingginya ketergantungan kita terhadap bahan bakar minyak yang telah melemahkan kemampuan kita untuk melaksanakan tugas pembangunan akibat separuh dari minyak yang dikonsumsi tersebut diperoleh dari impor, minyak mentah dan produk lainnya,” tambahnya.

Sudirman berharap agar buku ini dapat diterbitkan setiap tahun dan dapat diperluas seperti investasi pada bidang energi, perkembangkan teknologi dan aspek-aspek strategis lainnya yang perlu diinformasikan kepada masyarakat.

Mengingat OEI juga diterbitkan beberapa lembaga atau instansi yaitu Kementerian Ristek dan Dikti, BP Energy Indonesia dan PT Pertamina (Persero), Menteri ESDM berharap di waktu mendatang, hanya ada satu energi outlook energi tentang Indonesia yang disusun bersama-sama agar dapat dihindari kesalahan dan perbedaan angka yang dapat membingungkan publik. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.