Jakarta, Pemerintah akan melelang Blok East Kalimantan dan Attaka pada awal tahun 2018 mendatang. Dua blok terminasi ini sebelumnya ditugaskan pengelolaannya kepada Pertamina, namun dikembalikan karena dianggap tidak ekonomis.
“Pertamina diberi penugasan 8 (WK), dua (WK) Pertamina mengembalikan baik eksisting maupun operator Pertamina mengembalikan. Artinya tidak ingin melanjutkan dan diserahkan ke Pemerintah yaitu East Kalimantan dan Attaka,†ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (21/11).
Dua blok yang dikembalikan ini akan dilelang terbuka pada awal tahun 2018. Persiapan pelelangan sedang dilakukan. “Kita buat bid dokumen dan semuanya kita akan lelang terbuka,†tambah Ego.
Dirjen Migas optimis dua blok ini akan laku karena hingga saat ini sudah banyak investor yang menyatakan minatnya.
Sementara 6 blok lainnya yaitu Blok North Sumatra Offshore (NSO) akan dikelola Pertamina Hulu Energi (PHE) bersamaan dengan Blok North Sumatra B (NSB). “Kebetulan dekat sama wilayah operasi NSB jadi sangat efektif kalau mereka (dikelola PHE) dan sudah dievaluasi,†katanya.
Untuk Blok Tengah, nantinya akan dikelola bersama dengan Blok Mahakam karena lokasinya berdekatan. “Permintaan Pertamina digabungkan dengan Mahakam dan kita setuju,†tambah Ego.
Sedangkan sisa 4 blok lainnya yaitu Blok Ogan Komering, Blok Sanga-sanga, Blok Tuban, dan Blok East South East Sumatera juga akan dikelola oleh Pertamina dengan catatan produksi tidak boleh turun dan biaya produksinya tidak naik.
Ke delapan blok terminasi tersebut nantinya akan menggunakan kontrak kerja sama dengan skema gross split dengan masa kontrak 20 tahun. (TW/DK)