Wapres: Perlu Konsensus Nasional Subsidi BBM

"Tidak bisa dihapus dalam 1-2 tahun tetapi harus dilakukan secara sistematis. Saya berharap dalam beberapa tahun ke depan ada langkah-langkah sistematik ke arah suatu tujuan bersama. Jadi ada insentif maupun disinsentif yang ditata menuju clean energy sistem yang didasarkan pada master plan jangka menengah dan panjang,” ujar Wakil Presiden Boediono pada saat pembukaan Indonesia Green Infrastructure Summit 2014 di The Ritz Carlton Jakarta, Selasa (29/4).


Sebelumnya Wapres menegaskan bahwa salah satu kendala pembangunan Indonesia baik dari sisi sosial ekonomi, politik, budaya, maupun sosial adalah soal infrastruktur. “Kita mengalami defisit yang luar biasa di semua sektor infrastruktur. Jadi kalau ada pembangunan infrastruktur dimanapun, pasti bermanfaat,” katanya.


Namun di sisi lain, Wapres menginginkan agar pembangunan di Indonesia harus mulai memikirkan pembangunan yang ramah lingkungan dengan mendukung pengembangan infrastruktur yang ramah lingkungan atau green infrastructure. Harus ada sistem subsidi, insentif dan disinsentif yang mendukung itu semua, meski jangan sampai insentif menjadi disinsentif seperti subsidi energi yang pada kenyataannya bukan saja tidak efisien, tapi juga merusak lingkungan. Insentif justru perlu diberikan kepada hal-hal seperti proyek pembangkit geothermal, transportasi dan lainnya.  

Selain itu juga perlu ada model-model sistem pembiayaan yang pas mengingat pemerintah tak mungkin mendanai semuanya sendiri. Berbagai model kerjasama pemerintah dan swasta dari luar negeri bisa menjadi contoh penerapan. "Harus ada sistem pembiayaan yang merangkul pihak lain di luar pemerintah, tanpa itu tidak mungkin dapat dilaksanakan,” ucap Wapres. (TW/www.wapresri.go.id)


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.