Wapres: Harga Minyak US$ 100, Nggak Apa-apa

“Ya, nggak apa-apa. Itu kan kita siap. Sekali lagi dari segi APBN tidak soal karena subsidi naik. Inflasi itu faktor dari luar pasti akan terjadi. Saya kira hadapi saja,” kata Kalla.

Pernyataan itu disampaikan Kalla saat ditanya mengenai harga minyak yang sempat tembus di US$ 100 per barel, ketika ditemui di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (3/1).

Menurut Wapres, jika nilai tukar melemah akibat lonjakan harga minyak, maka kinerja ekspor justru akan semakin baik.

“Itu semua karena faktor eksternal, APBN tak terganggu,” pungkasnya.

Pemerintah sejak November 2007 lalu telah melakukan berbagai persiapan ‘menyambut’ amukan harga minyak mentah dunia. Saat harga sudah mendekati US$ 100 per barel, pemerintah sudah menyiapkan 9 langkah pengamanan, termasuk mengkaji program pengalihan premium oktan 88 ke 90 untuk kendaraan pribadi.

Mengejutkan
Harga minyak memberikan kejutan di awal 2008. Pada perdagangan di New York pada 2 Januari waktu setempat, harga minyak sempat menyentuh level US$ 100 per barel. Namun harga minyak pada perdagangan 2 Januari 2008 akhirnya ditutup di level US$ 99,62 per barel untuk jenis light sweet pengiriman Februari. Sedangkan di London harga minyak jenis Brent di level US$ 97,84 per barel.

Di pasar Asia, harga minyak Kamis (3/1), mulai sedikit kalem. Harga minyak jenis light sweet pengiriman Februari turun 37 sen di posisi US$ 99,25 per barel. Kekerasan di Nigeria dari gerombolan bersenjata yang menyerbu Port Harcourt pada selasa waktu setempat (1/1) yang menyerang dua polisi, memicu harga minyak dunia. Port Harcourt merupakan salah satu pusat pelabuhan industri minyak Nigeria. Meksiko juga menutup pelabuhan minyak karena cuaca buruk.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.