Hal itu
dikemukakan Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo di Kementerian ESDM,
kemarin.
Widjajono
mencontohkan, seperti kebijakan konversi minyak tanah ke LPG, negara dapat
menghemat banyak uang negara. Jika BBM bersubsidi diganti dengan bahan bakar
lain seperti gas atau energi lainnya, maka subsidi dapat diltekan atau bahkan tidak
lagi diperlukan.
â€ÂKalau
(menekan) subsidi, caranya dengan (pengaturan BBM bersubsidi) begitu. Tapi kita
kan bisa menggantikan (BBM) dengan yang lain. Yang penting kebutuhannya
terpenuhi,†ujarnya.
Jika
pemerintah akan mengganti BBM bersubsidi dengan bahan bakar gas (BBG), lanjut
Widjajono, harga gas untuk transportasi jangan terlalu murah. Hal ini perlu
dilakukan agar investor mau berinvestasi.
â€ÂSeperti
Trans Jakarta, itu kan permasalahannya karena harganya terlalu murah, hanya Rp
3.100 per liter setara premium. Kalau Rp 4.000 saja, orang pasti
banyak investasi di situ. Orang kan juga nggak mau investasi kalau nggak
untung,†tambahnya.
Cara lain yang dapat dilakukan
untuk menekan subsidi BBM adalah memperbaiki transportasi umum sehingga minat
masyarakat menggunakan kendaraan pribadi dapat dikurangi.
â€ÂJadi kalaukita cerdas, jangan tambah mobil kalau bisa.
Tambah transportasi umum. Kalau semua orang naik transportasi umum dantidakmalu naik transportasi umum, tentunya negara akan hemat banyak sekali,â€Â
katanya.