Wamen ESDM Buka INDOCBM 2014

Hadir dalam acara pembukaan ini, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko, Steering Committee Chairman INDOCBM Bambang Ismanto, KKKS, serta peserta konferensi dan pameran.

Wamen ESDM dalam sambutannya mengatakan, pengembangan gas metana batubara (CBM) di Indonesia masih mengalami kendala. Padahal, CBM merupakan energi masa depan lantaran semakin berkurangnya produksi minyak. Beberapa kendala dalam pengembangan CBM, antara lain terbatasnya peralatan seperti rig dan harga jual kepada konsumen yang masih rendah. Untuk.mengatasi permasalahan rig, Balitbang ESDM telah membuat rig sederhana yang dapat digunakan untuk mengebor CBM. Diharapkan tiap tahunnya dapat diproduksi sekitar 20 rig.

"Rig ini bisa buat ngebor air dan CBM, sehingga kelangkaan peralatan tidak ada. Selama  ini terjadi kelangkaan. Jadinya kita akan perbanyak ini. Harganya juga relatif murah," kata Susilo.

Dengan pembuatan rig ini, lanjutnya, juga akan menjaring tenaga kerja, terutama operator. Untuk setiap rig, diperlukan operator sekitar 5 hingga 10 orang.

Sejak dikembangkan pertama kali tahun 2008, hingga saat ini produksi CBM masih kecil dan digunakan untuk listrik bagi masyarakat sekitar lokasi wilayah kerja. Misalnya seperti Blok Sanga-Sanga yang dikelola Vico. Untuk meningkatkan produksi CBM, pemerintah menargetkan pada tahun 2014 dapat dibor 40 sumur.

Sementara itu mengenai insentif yang diminta investor, menurut Susilo, pemerintah telah memberikan sejumlah insentif seperti pembebasan pajak. Namun demikian, jika ada usulan-usulan lainnya, pemerintah membuka diri dan siap membicarakannya.

"Usulan boleh, silakan. Kita akan review bersama-sama supaya kegiatan CBM bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Dikatakan Susilo, dukungan pemerintah terhadap pengembangan CBM perlu dilakukan dari sekarang, mengingat untuk memproduksi gas CBM diperlukan waktu.sekitar 4-5 tahun. Indonesia mengharapkan produksi CBM dapat mencapai sekitar 50-100 TCF, sehingga  dapat digunakan untuk pembangkit listrik sebesar 200-400 MW.

Terkait KKKS yang waktu pengelolaannya.akan habis waktunya namun belum melakukan kegiatan, Susilo juga meminta agar diberikam teguran atau diterminasi. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.