“Nantinya, setiap mobil, tergantung trayeknya, akan kita
berikan suatu volume (BBM subsidi) tertentu,†kata Dirjen Migas Kementerian
ESDM pada acara Training of Trainer (TOT) dengan pengusaha SPBU di Gedung
Pertamina Pemasaran dan Niaga, Selasa (18/1).
Lebih lanjut Evita mencontohkan, untuk trayek jurusan
Senen-Kampung Melayu, pemerintah akan menghitung volume BBM yang dibutuhkan
selama satu bulan. Berdasarkan perhitungan tersebut, kendaraan yang
bersangkutan akan ‘jatah’ membeli BBM bersubsidi selama sebulan. Jika jatahnya
sudah habis, maka kendaraan tersebut tidak boleh lagi membeli BBM bersubsidi
sampai mendapatkan kembali jatahnya di bulan berikutnya.
â€ÂTapi ini akan diterapkan
belakangan. Bulan April kita akan lakukan uji coba dulu,†tambahnya.
Untuk mengenali kendaraan yang
berhak membeli BBM bersubsidi serta melakukan pencatatan jumlah BBM bersubsidi
yang telah dibeli serta sisanya, Evita menjelaskan, pemerintah akan menggunakan
alat kendali yaitu RFID. Nantinya, di kendaraan yang berhak membeli BBM
bersubsidi, akan dipasang alat yang dapat membaca dan menyimpan data BBM
bersubsidi. Di SPBU juga akan dipasang
reader yang berfungsi untuk melihat atau mengetahui besaran jatah BBM
bersubsidi serta meng-input jumlah BBM bersubsidi yang telah dibeli dan
jatah yang tersisa.
Sebelumnya, pemerintah telah
menjajaki penggunaan beberapa teknologi untuk pengaturan BBM bersubsidi seperti
smart card, barcode dan RFID. Namun
untuk smart card, mengingat alatnya
tidak ditempel di kendaraan, dinilai rawan penyimpangan karena dapat dipindahtangankan.
Sementara barcode, alat pendeteksinya
memang ditempelkan di kendaraan, namun tidak dapat mencatat jumlah BBM yang
telah dipakai beserta sisanya.
â€ÂKita upayakan teknologi yang
terbaik. Di atas kertas, ini (RFID)
yang terbaik. Jika nanti uji coba gagal, kita akan menggunakan teknologi yang
lain,†imbuh Evita.
Sementara utuk mencegah
terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab, BPH Migas bekerja sama dengan pemerintah daerah dan
kepolisian akan melakukan pengawasan ketat.