Demikian dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita
H. Legowo ketika membuka acara Forum Komunikasi Keselamatan Migas di Hotel
Bidakara, Rabu (21/9).
Untuk mengendalikan dan meminimalisir unplanned shutdown, lanjut Evita, pemerintah secara periodik dan
berkelanjuan melakukan monitoring kesiapan masing-masing KKKS, termasuk kondisi
peralatan apakah cukup lengkap dan baik keadaannya.
“Oleh karena itu, jangan heran kalau kemarin, gencar
sekali tim dari Dirjen Migas dan KKKS melakukan pengecekan kesiapan peralatan
yang digunakan untuk kegiatan operasi migas,†tambahnya.
Upaya lainnya, KKKS dimintamenunjuk kepala teknik yang akan mewakili
pemerintah melakukan pengawasan di lapangan terkait kegiatan operasi migas.
â€ÂMari kita menangulanginya
bersama-sama.Kami dari pemerintah sangat
terbuka. Apabila ada hal yang dapat kami bantu, silakan datang. Yang penting
seluruh kondisi peralatan siap produksi,†ujar Evita.
Sebagai regulator, pemerintah
berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas dan badan
usaha dan bentuk usaha tetap, termasuk aspek keselamatan. Dalam pelaksanaannya,
pemerintah dibantu oleh Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas
(TIPK-Migas) dan Forum Pengendalian Kondisi Darurat Migas (FPKD-Migas).
TIPK Migasbertugas melakukan analisa dan evaluasi terhadap sistem manajemen
keselamatan migasyang digunakan oleh
badan usaha atau bentuk usaha tetap, melakukan analisa dan evaluasi atas
laporan hasil audit keselamatan migas dan hasil investigasi terjadinya
kecelakaan serta melakukan audit keselamatan migas dan investigasi terjadinya
kecelakaan apabila diperlukan berdasarkan penugasan Kepala Inspeksi.
“Selain itu, memberikan
rekomendasi berdasarkan hasil analisa, evaluasi, audit dan investigasi tersebut
sebagai bahan penyempurnaan kebijakan keselamatan migas serta melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi,†jelas
Evita.
Sedangkan FPKD-Migas bertugas
menyediakan dan selalu memperbarui informasi tentang ketersediaan sarana dan
prasarana, SDM terkait dengan emergency kegiatan usaha migas, melakukan
koordinasi dan komunikasi antara badan usaha dan bentuk usaha tetap serta pihak
lain dalam rangka penanganan emergency kegiatan usaha migas serta
membantu penanggulangan emergency kegiatan usaha migas.
Forum Komunikasi Keselamatan Migas
Forum Komunikasi Keselamatan
Migas 2011 mengambil tema, â€ÂOptimalisasi peran kepala teknik dan penyelidik
dalam peningkatan kinerja keselamatan migas untuk meminimalisasi unplanned shutdown
dan keadaan darurat migasâ€Â.
Forum ini, ungkap Direktur
Teknik dan Lingkungan Migas Bambang Soemarsono, telah dilakukan sejak 2008
danditujukan sebagai forum diskusi,
pertukaran informasi, pengalaman dan teknologi yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman badan usaha dan bentuk usaha tetap terhadap aspek
keselamatan migas.
â€ÂDengan forum ini,diharapkan Ditjen Migas mendapat masukan guna
meningkatkan upaya-upaya pembinaan keselamatan bagi pekerja di lingkungan
migas. Kami harapkan bagi kepala teknik migas, dengan partisipasi dalam forum
ini, dapat lebih meningkatkan pengawasan dan pembinaan dalam aspek keselamatan day to day di lapangan,†kata Bambang.
Untuk meminimalisir unplanned shutdown, lanjutnya,harus dilakukan usaha-usaha, antara lainintensif maintenance
secara berkala terhadap instalasi migas serta meningkatkan kompetensi kerja
bagi para pekerja serta mengikuti prosedur-prosedur kerja yang ditetapkan.