Uji Coba SMP Berjalan Lancar


Uji coba dilakukan pada beberapa kendaraan dengan menggunakan BBM Premium, Pertamax dan Pertamax Plus. Meski pengisian masih membutuhkan waktu yang cukup lama, menurut Edy, namun secara umum uji coba berjalan sesuai harapan.

"Ini karena masih baru jadi masih agak lama. Nanti akan diberikan sosialisasi lagi kepada operator," tambahnya.

Menurut dia, pengisian BBM yang agak lama merupakan hal yang wajar ketika terjadi perubahan kebiasaan. Hal ini juga terjadi ketika dilakukan kebijakan konversi dari minyak tanah ke LPG. Masyarakat yang tadinya sempat menolak, kini berbalik meminta diberikan paket perdana LPG tabung ukuran 3 kg.

Uji coba bertujuan untuk menguji keakuratan teknologi RFID dalam mengidentifikasi kendaraan dan mencatat data pengisian BBM.

RFID wajib dipasang di seluruh kendaraan, termasuk kendaraan roda dua. Pemasangan RFID ini tidak dikenai biaya serta akan dilakukan di 5.027 SPBU Pertamina, mal serta  tempat-tempat lain yang mudah dikunjungi masyarakat.

"Nanti penjelasan mengenai tempat pemasangan akan kita sosialisasikan. Juga akan dimuat di website Pertamina," ujar Hanung Budya.

Untuk tahap awal, Edy menambahkan, pihaknya akan memerintahkan kendaraan pegawai Ditjen Migas Kementerian ESDM untuk dipasang RFID. Selain itu, juga akan dilakukan sosialisasi dengan mengundang Sekjen dari seluruh kementerian dan lembaga untuk diberikan sosialisasi mengenai pemasangan RFID ini.

Selain menyiapkan secara teknis dan melakukan sosialisasi, BPH Migas tengah menyiapkan payung hukum, bekerja sama dengan Samsat dan PT Pertamina.

Pemasangan SMP ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mengendalian penggunaan BBM bersubsidi. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.