Kepastian berproduksinya Train II Lapangan Tangguh
dikemukakan Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo.
Tangguh
terdiri dari enam lapangan gas dari kontrak kerja sama Wiriagar, Berau dan
Muturi di daerah Bintuni, Papua Barat. Gas yang diproduksi dari dua anjungan
lepas pantai tak berawak disalurkan melalui pipa sepanjang 22 kilometer ke dua
kilang pencair gas, masing-masing dengan kapasitas produksi LNG 3.8 juta ton
per tahun.
Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia, dengan saham 37.16%, kontraktor kepada Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPMIGAS). Mitra lain dalam proyek tersebut adalah MI Berau B.V. (16.3%), CNOOC Ltd. (13.9%), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7.35%) dan Talisman (3.06%).