Train II Lapangan Tangguh Berproduksi September

Kepastian berproduksinya Train II Lapangan Tangguh dikemukakan Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo.

“Bulan September, tidak akan mundur lagi,” tegas Evita.

Sementara itu mengenai penghentian sementara kilang Train I Lapangan Tangguh, menurut Evita, merupakan hal biasa bagi kilang yang baru saja beroperasi. Penghentian dilakukan untuk pengecekan keadaan kilang.

“Nggak ada permasalahan, proses biasa saja. Kilang baru kan selalu ada pengecekan ulang, terus jalan lagi,” katanya seraya menambahkan, proses pengecekan akan berlangsung selama sepekan.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menggarisbawahi, jika terjadi penghentian sementara kilang, yang terpenting tidak sampai terjadi penutupan sumur (shut down) sehingga gas yang telah diproduksikan tetap dapat disimpan di tangki penyimpanan.

Tangguh terdiri dari enam lapangan gas dari kontrak kerja sama Wiriagar, Berau dan Muturi di daerah Bintuni, Papua Barat. Gas yang diproduksi dari dua anjungan lepas pantai tak berawak disalurkan melalui pipa sepanjang 22 kilometer ke dua kilang pencair gas, masing-masing dengan kapasitas produksi LNG 3.8 juta ton per tahun.

Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia, dengan saham 37.16%, kontraktor kepada Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPMIGAS). Mitra lain dalam proyek tersebut adalah MI Berau B.V. (16.3%), CNOOC Ltd. (13.9%), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd. (12.23%), KG Berau/KG Wiriagar (10%), LNG Japan Corporation (7.35%) dan Talisman (3.06%).

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.