Tingkatkan Pemahaman Aspek Legal dan Teknis, Ditjen Migas Gelar Bimtek Keselamatan Instalasi Pipa Gas Cisem

Berita



Bandung,
Pemerintah terus mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri sebagai strategi pemenuhan kebutuhan energi nasional, salah satunya melalui pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon – Semarang (Cisem) Tahap 1 (Ruas Semarang – Batang). Dalam rangka memberikan pengetahuan dasar tentang pentingnya aspek keselamatan kerja pada kegiatan instalasi pipa transmisi gas bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keselamatan Instalasi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem di Elroyal Hotel Bandung, Rabu (13/08) hingga Kamis (14/08).

Bimtek ini menghadirkan Inspektur Migas Siti Nurbayanah dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas dan beberapa tenaga ahli bidang gas bumi sebagai narasumber, antara lain seperti Bagus Budiwantoro dan Biemo Woerjanto Soemardi akademisi dari Institut Teknologi Bandung, PM. Region Java PT Pertamina Gas Ramses Napitupulu, Deputy Project Manager KSO TIMAS-PPS Albert Kurniawan dan Inspektur PT Biro Klasifikasi Indonesia Yusriady B. Ruga.



Bimtek Keselamatan Instalasi ini bertujuan untuk memberikan pengenalan pengetahuan dasar bagi mahasiswa calon pelaksana pembangunan infrastruktur Migas, penyegaran dan perluasan wawasan bagi praktisi pelaku melalui media berbagai pengalaman. Peserta Bimtek berjumlah total 233 orang yang hadir secara luring dan daring berasal dari para ahli keselamatan Migas, praktisi keselamatan pengoperasian dan pemeliharaan Migas serta akademisi dan mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Jakarta, Bandung, Semarang dan Yogyakarta.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Laode Sulaeman saat membuka Bimtek tersebut memaparkan bahwa pembangunan pipa transmisi ruas Cisem merupakan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera, Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur sehingga dapat memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi yang memadai dan dapat diakses masyarakat pada harga yang terjangkau secara berkelanjutan.

“Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang sudah beroperasi di beberapa wilayah antara lain Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses perencanaan,” papar Laode.



Pemerintah membangun Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Cisem Tahap 1 untuk Ruas Semarang – Batang sepanjang 62 km melintas dari Platform ESDM Semarang di fasilitas Onshore Receiving Facility (ORF) PT Pertamina Gas Semarang hingga Stasiun ESDM Batang di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan skema pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pembangunan Cisem Tahap 1 telah selesai dilaksanakan pada tahun 2023 lalu. Selanjutnya, Pembangunan Cisem Tahap 2 untuk Ruas Batang sampai dengan Kandang Haur Timur saat ini dalam proses pekerjaan dan direncanakan akan selesai pada tahun 2026,” tambah Laode.

Instalasi pipa transmisi gas dalam pembangunan infrastruktur gas merupakan bagian penting pada sistem distribusi energi. Kegagalan dalam aspek keselamatan pada sistem ini dapat menyebabkan kecelakaan serius, kerusakan lingkungan, dan gangguan pasokan energi yang berskala luas. Sebagai proyek skala besar dengan risiko tinggi, maka aspek keselamatan kerja merupakan salah satu hal utama yang harus mendapat perhatian, bukan hanya oleh semua pihak pelaksana yang terlibat langsung tetapi juga bagi masyarakat umum.


Biemo Woerjanto Soemardi akademisi dari Institut Teknologi Bandung saat menjadi fasilitator sesi diskusi kelompok memaparkan bahwa pihaknya memandang mahasiswa dan juga praktisi adalah orang-orang yang akan ahli dan sudah ahli di bidangnya.

“Jadi sebagai engineer, atau calon engineer bagi mahasiswa, simulasi dalam bentuk diskusi kelompok seperti di Bimtek ini berlatih untuk menemukan suatu masalah, dalam hal ini masalah keselamatan kerja utamanya pada proyek Cisem. Lalu bersama-sama diskusi untuk menyusun strategi pilihan-pilihan solusi yang dapat diterapkan sesuai dengan keadaan lingkungan sosial ketika bekerja di proyek,” tambah Biemo.


Koordinator Pengawasan Pembangunan Migas Agung Kuswardono dalam kesempatan yang sama juga memaparkan bahwa melalui Bimtek ini ingin mengedukasi mahasiswa Generasi Z atau Generasi Alpha yang sekarang ini menjadi mahasiswa agar mereka paham mengenai proyek Cisem dan aspek keselamatan itu seperti apa.

“Bukan hanya kita melakukan bimbingan atau membina mahasiswa. Tapi dari proses-proses yang kita jalani selama 1-2 hari ini, kami malah mendapatkan sesuatu yang untuk kami, orang yang sudah lama berkecimpung di dunia proyek, di dunia keselamatan, itu malah kami mendapatkan view yang di luar yang biasa kita pikirkan. Sebuah view positif, menjadi bahan masukan yang bisa kami pakai untuk perencanaan-perencanaan ke depan, khususnya dalam hal perbaikan keselamatan,” tutur Agung.


Bimtek ini diharapkan dapat memberikan peningkatan pemahaman terkait konsep dan prinsip atas aspek legal maupun teknis yang berlaku terkait keselamatan instalasi pada kegiatan usaha gas bumi melalui pipa, tidak hanya ditujukan kepada para stakeholder terkait tetapi juga kepada mahasiswa dan masyarakat umum, khususnya para ahli keselamatan Migas dan praktisi keselamatan pengoperasian dan pemeliharaan Migas. (KDB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.