Peningkatan harga minyak dunia juga diperkirakan disebabkan
oleh kecenderungan sejumlah negara OPEC terutama Iran
untuk tidak meningkatkan produksi, ditambah anjloknya produksi dari Libya
yang dilanda konflik politik.
“Selain itu,
European Central Bank (ECB) diprediksikan akan menaikkan suku bunga untuk
mengendalikan inflasi. Hal ini dapat mengakibatkan Dollar AS melemah sehingga
meningkatkan daya tarik komoditas minyak,†kata Tim Harga Minyak Indonesia.
Sementara faktor
yang diperkirakan dapat memperlemah harga minyak dunia adalah krisis hutang di
zona Eropa yaitu Yunani dan Portugal yang berkepanjangan, dikhawatirkan dapat
memicu krisis ekonomi yang lebih luas.
Faktor lainnya
adalah recovery perekonomian dunia yang melambat, sejalan dengan tingginya
harga minyak dunia saat ini serta tingginya tingkat inflasi yang dapat
menghambat pertumbuhan keonomi khususnya di negara-negara non OECD Asia (China
dan India) yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi global.