Delegasi RI dipimpin oleh
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo. Sedangkan Delegasi Jepang dipimpin oleh Director
General for Energy and Environment Policy Mr. Hiroshi Asahi. Hadir dalam
acara ini, perwakilan unit Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM, DEN,
BPMIGAS dan BPH Migas serta Kementerian Luar Negeri, ANRE, METI, Kedutaan Besar
Jepang di Indonesia dan NEDO.
Pada kesempatan tersebut, Delegasi Jepang menyampaikan
bahwa pasca terjadinya bencana alam Tsunami di Jepang pada bulan Maret 2011
lalu, Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk mengembangkan energi
terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi di negaranya. Untuk
melaksanakan kebijakan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak.
Sementara itu, sebagai upaya untuk
mendukung peningkatan nilai tambah produk-produk tambang Indonesia, Pemerintah
Indonesia mengajak pihak Jepang untuk
dapat membuka atau mendirikan pabrik pengolahan pertambangan di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, pihak Jepang terlebih dahulu akan mempertimbangkan dan
melakukan kajian serta perlu dilakukan diskusi lebih mendalam mengenai
implementasi Undang-undang tentang Pertambangan. Disamping itu juga diharapkan
untuk selanjutnya penyelenggaraan agar pelaksanaan Indonesia-Japan Coal Policy Dialogue dapat dilaksanakan back to back dengan pertemuan IJEPD.
Untuk program peningkatan
produksi migas di Indonesia, pihak Jepang diharapkan dapat turut serta
berpartisipasi dalam kegiatan eksplorasi gas alam di Indonesia.
Dalam
rangka mendukung pelaksanaan program efisiensi energi di Indonesia, pihak
Jepang diharapkan dapat menyampaikan informasi lebih lanjut mengenai program Japan Smart Community Alliance (JSCA)
dan peluang kerjasama dengan pemerintah ataupun perusahaan-perusahaan Indonesia
pada pertemuan the 12th Indonesia - Japan
Energy Round Table (IJERT) yang direncanakan bulan Oktober 2011.
Kedua
negara juga membahas bentuk kerja sama lainnya yang diharapkan dapat
dikembangkan, antara lain kelitbangan dan kediklatan, mitigasi bencana serta
inisiasi kerja sama sumber daya geologi. Adapun perkembangan kerja sama sumber
daya geologi tersebut diharapkan dapat disampaikan dalam pelaksanaan pertemuan the 12th IJERT.
Pada
hari kedua, delegasi kedua negara berkunjung ke Waste for Electricity Power Plan di Suwung, Bali, guna menyaksikan
secara langsung pengolahan sampah menjadi energi listrik yang bertujuan untuk
berbagi wawasan dan pengetahuan penggunaan energi alternatif.