Organisasi yang difasilitasi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ini merupakan gabungan beberapa asosiasi yang berada di lingkup kegiatan industri migas di
Diharapkan, MMGI yang bersifat sebagai forum komunikasi, koordinasi dan konsultasi antar-pemangku kepentingan di sektor migas itu, dapat lebih berperan dalam menghimpun potensi dan pemikiran masyarakat dalam memberikan masukan strategis, konseptual dan obyektif kepada kebijakan pemerintah dan rencana peraturan yang akan dijalankan sehingga peraturan tersebut lebih mudah diterima dan dilaksanakan.
Tim Formatur MMGI terdiri dari Michael Sumarijanto (BIMASENA), Anton Wahjosoedibjo (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia), Puguh Sugiharto (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia), A.H. Batubara (Indonesian Petroleum Association), Suyitno P. (Indonesian Petroleum Association) dan Andang Bachtiar (Indonesian Association Geology Indonesia).
Dirjen Migas Luluk Sumiarso dalam sambutannya pada acara pembentukan MMGI tersebut, mengharapkan agar MMGI dapat menjadi mitra pemerintah, dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, dalam menangani pengembangan industri migas nasional. MMGI juga diharapkan dapat memberi masukan terhadap Draft Buku Putih dan Draft Rencana Umum Perminyakan dan Pergasbumian Nasional (dapat diakses di website www.migas.esdm.go.id).
"Buku putih itu akan menjadi potret industri migas kita sekarang dan RUPPN akan menjadi semacam blueprint untuk menjawab berbagai permasalahan industri migas yang ada. Tema besar yang diangkat adalah “Sumber Daya Migas Untuk Kesejahteraan Rakyat"," kata Luluk.