Tambahan Kuota BBM Subsidi 1,23 Juta KL Disetujui

Dalam persetujuan tersebut, Komisi VII memberikan tiga  catatan. Pertama,  meminta Pemerintah untuk melakukan audit terhadap pengadaan dan penyaluran BBM subsidi tahun 2012 yang dilakukan oleh BPK RI, sebagaimana hasil kesimpulan raker tanggal 17 September 2012.

Kedua,  meminta Pemerintah untuk meningkatkan pengawasan terhadap pendistribusian BBM bersubsidi.

Ketiga, meminta Pemerintah untuk menetapkan sistem monitoring dan pengendalian BBM PSO secara online sampai ke SPBU pada PT Pertamina (Persero) yang dapat diakses secara realtime sehingga menjamin asas accountable dan good governance di seluruh wilayah NKRI.

Persetujuan tambahan kuota BBM subsidi itu disambut gembira Menteri ESDM Jero Wacik. Menurutnya, dengan disetujuinya tambahan kuota ini, BBM subsidi akan cukup hingga akhir tahun. Masyarakat  tidak perlu resah atau takut kekurangan BBM subsidi.

Mengenai peningkatan pengawasan yang diminta DPR, kata Wacik, menjadi tugas rumah bagi Pemerintah untuk mengetatkan, mencegah terjadinya penyelundupan.

"Kalau harga Premium masih seperti ini Rp 4.500, akan sulit mencegah penyelundupan. Tapi walaupun berat, akan kami lakukan dengan bekerja sama dengan Angkatan Laut dan Kepolisian," tegas Wacik.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah mencegah penimbunan BBM subsidi.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, untuk premium, dari kuota sebesar 25,10 juta KL, realisasi hingga 25 November mencapai 25,34 juta KL atau 100,9%. Estimasi volume premium hingga Desember diperkirakan 28,34 juta KL.

Minyak solar, kuota yang ditetapkan sebesar 13,52 juta KL, realisasi hingga 25 November sebesar 13,95 juta KL atau 103,2%. Hingga Desember, volume solar diperkirakan 15,73 juta KL.

Sedangkan minyak tanah, dari kuota sebesar 1,08 juta KL dan realisasi hingga 25 November mencapai 1,07 juta KL atau 98,6%. Hingga akhir Desember, diperkirakan volume minyak tanah sebesar 1,2 juta KL.

Penambahan kuota BBM subsidi harus dilakukan  karena program pengaturan BBM subsidi yang telah dijalankan, belum sepenuhnya berhasil.

Selain itu, peningkatan penjualan kendaraan roda empat. Data Gaikindo menyebutkan, penjualan mobil  periode Januari hingga Oktober 2012, mencapai angka 923.132 unit dan diproyeksikan sampai dengan Desember akan mencapai 1,05 juta unit, melebihi perkiraan awal sebesar 940.000 unit.

Penyebab lainnya adalah tingginya disparitas harga antara produk premium dan produk BBM non subsidi akibat masih tingginya harga minyak mentah dunia. Pada bulan September-Oktober disparitas mencapai Rp 5.400 per liter, akibat kendaraan pribadi masih menggunakan premium.

Pemerintah melalui PT Pertamina juga berupaya melakukan pengetatan kuota di beberapa daerah untuk menghemat BBM subsidi. Namun upaya ini mendapat reaksi negatif dari masyarakat dan menimbulkan panic buying.


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.