Tahun 2010, Dibagikan 9,395 Juta Paket Perdana LPG 3 Kg

“Wilayah yang akan dikonversi merupakan kelanjutan dari tahun 2009, ditambah daerah baru seperti Sumatera Barat, Bangka Belitung, Jambi, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi,” papar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Saryono Hadiwidjoyo dalam pertemuan dengan Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo yang dipimpin Abd. Karem, kemarin petang.

Saryono menjelaskan, khusus Gorontalo, jumlah KK yang terkonversi diperkirakan sekitar 227.084 dan tersebar di 6 kabupaten dengan perincian: Kabupaten Boe Bolango 32.702 KK, Kabupaten Bualemo 27.835 KK, Kabupaten Gorontalo 83.648 KK, Kabupaten Gorontalo Utara 23.607 KK, Kabupaten Pohuwato 26.716 KK dan Kota Gorontalo 32.575 KK.

Untuk mendukung pelaksanaan program konversi mitan ke LPG, menurut Saryono, pemerintah akan melakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung penyediaan dan pendistribusian LPG tabung 3 kg, pengawasan penyediaan dan pendistribusian LPG tabung 3 kg dalam rangka jaminan pasokan dan mencegah adanya kelangkaan serta melakukan sosialisasi, pendataan calon penerima paket dan verifikasi realisasi sebagai bagian dari fungsi pengawasan.

“Dalam melaksakan program ini, tentunya kami akan bekerja sama dengan pemerintah daerah,” imbuh Saryono.

Dijelaskan pula, program konversi mitan ke LPG bertujuan melakukan diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM, khususnya minyak tanah untuk dialihkan ke LPG dan mengurangi penyalahgunaan mitan bersubsidi karena LPG lebih aman dari penyalahgunaan.

“Minyak tanah bersubsidi banyak disalahgunakan oleh oknum tertentu yaitu dijual ke industri atau ke luar negeri. Ini terutama di wilayah perbatasan. Di wilayah Gorontalo, mitan rawan dijual ke Filipina yang merupakan importir mitan,” kata Saryono.

Lebih lanjut ia menjelaskan, tujuan konversi lainnya adalah melakukan efisiensi anggaran pemerintah karena penggunaan LPG lebih efisien dan subsidinya relative lebih kecil daripada subsidi minyak tanah serta menyediakan bahan baku yang praktis, bersih dan efisien untuk rumah tangga dan usaha mikro.

Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah KK yang telah terkonversi mencapai 43.193.300 KK. Total penghematan subsidi dari program ini mencapai Rp 22,55 triliun. Jika dikurangi biaya paket konversi, maka total penghematan mencapai Rp 12,31 triliun.

Pada kesempatan tersebut, selain meminta penjelasan mengenai program konversi mitan ke LPG, Komisi II DPRD Gorontalo juga menanyakan status 2 wilayah kerja migas yang berlokasi di Gorontalo. Mengenai hal itu dijelaskan, kedua wilayah kerja migas tersebut ditawarkan pada Tahap ! tahun 2009, namun belum ada peminatnya. Hal ini disebabkan letaknya di laut dalam dan belum terjamah (frontier) sehingga untuk pengembangannya dibutuhkan investasi besar dan teknologi tinggi.

“Biasanya hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang berani melakukannya,” kata Saryono.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.