Subsidi BBN Diharap Dihitung Mulai Januari

“Kami minta dihitung sejak Januari dan sampai saat ini masih oke. Tapi saya masih ingin melakukan rapat sekali lagi untuk meyakinkan,” kata Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo.

Untuk tahun 2009, pemerintah mengajukan subsidi BBN sebesar Rp 831,427 miliar di mana subsidi diberikan maksimal Rp 1.000 per liter.

Mengenai revisi Perpres No 71 No 71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu, Evita mengaku belum mengetahui apakah telah ditandatangani Presiden atau sebaliknya.

“Mestinya sih sudah. Saya belum mendapat laporan dari Biro Hukum (DESDM),” ujar Evita.

Jika revisi Perpres telah ditandatangani Presiden, maka subsidi bahan bakar nabati (BBN) dan formula harga BBN dapat segera ditetapkan. Jika telah ditetapkan pemerintah, maka produsen akan kembali menjual bioetanol dan biodiesel ke Pertamina untuk dicampurkan dengan BBM bersubsidi.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi BBN terus turun. Jika bulan Januari terdapat 20 depot yang menjual BBM yang dicampur BBN, maka pada Februari jumlahnya tinggal 13. Pada bulan Juni, jumlahnya kembali melorot menjadi 8 depot.


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.