Demikian hasil rapat Panja Asumsi Dasar, Pendapatan,
Defisit dan Pembicaraan untuk RAPBN-P 2008 yang dilaporkan kepada pemerintah
dan BI di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu malam (26/3).
Koordinator Panja Harry Azhar Aziz mengatakan Panja
sepakat untuk mengantisipasi adanya risiko fiskal sebagai antisipasi tidak
efektifnya program smart card BBM,
konversi energi dan program penghematan lainnya dengan mencadangkan dana
sebesar Rp 4,1 triliun dalam pos cadangan umum.
“Dalam hal terjadi perubahan terhadap parameter minyak
bumi yang mengakibatkan alokasi resiko fiskal Rp 4,1 triliun di atas, maka
pemerintah dapat melakukan langkah-langkah pengamanan dan atau kebijakan
terkait,†tutur Harry.
Dikatakannya besaran subsidi tersebut dengan asumsi
tingkat konsumsi BBM bersubsidi sebesar 35,5 juta kiloliter atau lebih rendah
dari usulan Komisi VII yang sebesar 37 juta kiloliter.