Subsidi BBM 2009 Diperkirakan Capai Rp 101,4 Triliun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembacaan Nota Keuangan dan RAPBN 2009, Jumat (15/8), memperkirakan total subsidi 2009 mencapai Rp 227,2 triliun atau 27,8% dari RAPBN 2009. Selain subsidi BBM dan listrik, subsidi pangan dan pupuk diperkirakan mencapai Rp 32 triliun.

 

Untuk mengendalikan beban subsidi BBM, papar SBY, pemerintah akan mempercepat program konversi minyak tanah ke elpiji dan melanjutkan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi melalui kebijakan fiskal dan non fiskal.

 

“Subsidi energi lebih banyak dinikmati oleh mereka yang memiliki mobil dan rumah dengan daya listrik yang besar,” kata SBY.

 

Angket BBM

 

Sementara itu mengenai hak angket BBM, SBY membuka pintu selebar-lebarnya dan mempersilakan DPR untuk menggunakan hak angket, baik menyangkut kebijakan energi, kenaikan harga BBM, manajemen usaha migas negara ataupun penyelidikan yang menyangkut prosedur dan peruntukan harga jual gas maupun BBM, termasuk ekspor impor minyak mentah dan BBM.  

 

“Karena kita memang ingin adanya transparansi dalam pengelolaan energi dan sumber daya alam di tanah air kita. Kita ingin agar transparansi dan akuntabilitas menjadi ciri good governance di negeri ini. Saya harap semua pihak memberikan dukungan bagi dilaksanakannya hak angket tersebut dengan sebaik-baiknya,” katanya.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.