Sosialisasi Pengaturan BBM Bersubsidi Dengan Instansi Terkait Rampung Desember

“Pemerintah upayakan sosialisasi dengan (pihak) kunci-kunci itu (instansi terkait) sudah dilakukan sebelum Desember berakhir,”  ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM disela-sela acara Sosialisasi Pengaturan BBM Bersubsidi dengan Polda dan Pemda di Auditorium ESDM, Rabu (29/12).
Sebagai contoh, lanjut Evita, pekan lalu telah dilakukan sosialisasi dengan pejabat eselon I  kementerian terkait. Sementara untuk sosialisasi yang diselenggarakan hari ini, dilakukan dengan Polda dan Pemda serta asosiasi seperti Gaikindo, IABI serta Hiswana Migas.
Sedangkan sosialisasi dengan masyarakat, katanya, sesuai dengan permintaan DPR, akan dilakukan secara lebih mendalam melalui berbagai saluran, termasuk juga media massa.
“Itu juga sudah mulai dilakukan. Misalnya wawancara dengan beberapa stasiun televisi,” tambah Evita.
Sementara itu dalam sambutannya ketika membuka acara acara Sosialisasi Pengaturan BBM Bersubsidi dengan Polda dan Pemda, Menteri ESDM darwin Zahedy Saleh mengemukakan, jumlah rumah tangga di Indonesia mencapai 59 juta. Dari jumlah itu, sebanyak 35% berlokasi di daerah padat dan kawasan Timur Indonesia di mana  untuk mengembangkannya memerlukan investasi. Sayangnya, dana untuk investasi tersebut terjebak dalam subsidi BBM yang tidak tepat sasaran.
Dipaparkan, berdasarkan data Susenas 2008 dan Bank Dunia 2010, 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan tertinggi, menerima alokasi subsidi sebesar 77%. Sementara kelompok 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan terendah, hanya menerima subsidi sekitar 15%.
“Terjadi ketimpangan dalam pengalokasian sasaran penerima subsidi BBM,” tambah Darwin.
Berdasarkan kondisi BBM bersubsidi tahun 2010, jelas Darwin, premium merupakan jenis BBM yang menyerap subsidi terbanyak yaitu sebasar 60% atau 23,1 juta kiloliter dari total perkiraan realisasi BBM bersubsidi tahun 2010 sebesar 38,38 juta kiloliter.
Berdasarkan sektor pengguna BBM bersubsidi, sektor transportasi darat menggunakan 80% atau 32,49 juta kiloliter dari perkiraan realisasi BBM bersubsidi 2010. Konsumsi premium pada sektor transportasi darat, didominasi oleh mobil pribadi sebesar 53% atau 13,3 juta kiloliter dari total konsumsi untuk transportasi darat.
Sedangkan dari segi kewilayahan, Jawa Bali mengkonsumsi 59% kuota premium nasional, di mana sebesar 30%-nya dikondsumsi di jabodetabek atau sama dengan 18% konsumsi premium nasional.
Dengan adanya pengaturan, maka target pengguna BBM bersubsidi di transportasi darat adalah angkutan umum, kendaraan roda 2 dan 3 serta kendaraan operasional pelayanan umum seperti ambulans, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran.
Pelaksanaan pengaturan akan dilakukan secara bertahap berdasarkan jenis BBM maupun wilayah penerapan.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.