Sepuluh KKKS Produsen Gas Terbesar di Indonesia

Berdasarkan data Ditjen Migas, produksi Total E&P pada tahun 2009 mencapai 2.738.65 MMSCFD, Conoco Phillips 1.434.82 MMSCFD, Pertamina dan mitra 1.045.15 MMSCFD, BP Tangguh 225.83 MMSCFD, ExxonMobil 651.69 MMSCFD, Vico 464,81 MMSCFD, Petrochina 322.27 MMSCFD, Chevron 313 MMSCFD, PHE ONWJ 300,84 MMSCFD dan Santos 131,44 MMSCFD. Sementara total produksi dari berbagai KKKS lainnya mencapai 757,53 MMSCFD.

Total produksi gas Indonesia pada tahun 2009 mencapai 8.390 MMSCFD dan 2010 diperkirakan mencapai 9.365 MMSCFD. Tahun 2007, produksi gas sebesar 7.686 MMSCFD dan 2008 mencapai 7.883 MMSCFD.

Sumber daya gas Indonesia berdasarkan status Januari 2008, cukup menjanjikan yaitu sekitar 334,5 TSCF. Total cadangan gas mencapai 157,4 TSCF, terdiri dari cadangan terbukti sebesar 108,4 TSCF dan potensial mencapai 48,74 TSCF.

Dirjen Migas Kementerian ESDM dalam acara The 26th Annual general Meeting IGA di Hotel Grand Hyatt, Jumat (19/11), mengemukakan, berdasarkan energi mix, pemerintah menargetkan kontribusi gas pada tahun 2025 dapat mencapai 30%, meningkat dibanding saat ini yang mencapai 28,57%.

”Meski kelihatannya kenaikannya kecil, tapi sesungguhnya peningkatan ini cukup besar. Dibutuhkan kerja sama pelbagai pihak termasuk akademisi agar target dapat tercapai,” kata Evita.

Sejumlah tantangan yang dihadapi dalam upaya mengembangkan gas di Indonesia, antara lain letak sumber daya gas yang jauh dari konsumen, kurangnya infrastruktur gas, teknologi untuk lapangan marginal yang belum berkembang, permintaan gas untuk domestik yang meningkat pesat serta kemampuan daya beli domestik terhadap gas yang lebih rendah ketimbang pasar global.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.