Sejarah Penemuan Minyak di Dunia


Akibat UU anti trust (monopoli) yaitu Sherman Act pada tahun 1890, dibentuk Standard Oil of New Jersey sebagai holding company membawahi semua perusahaan-perusahaan minyak yang ada. Pada tahun 1909, pengadilan Federal menginstruksikan untuk memecah Standard Oil. Pada tahun 1911, Standard Oil dibagi menjadi 34 perusahaan yang terpisah.


Hingga tahun 1950, Amerika Serikat memproduksikan sekitar 50% produksi minyak dunia. Standard Oil of New Jersey (Exxon), Standard Oil of New York (Mobil), Standard Oil of California (Chevron), Texaco, Gulf, Royal Dutch Shell (Belanda dan Inggris) dan BP (Inggris) kemudian menjadi ‘majors’ yang dikenal sebagai The Seven Sisters.


Penemuan di Rusia terjadi tahun 1872 di Baku. Pada tahun 1909, produksinya mencapai 10 juta ton. Investor yang pertama diantaranya adalah Robert dan Ludwig Nobel, saudara Alfred Nobel yang namanya diabadikan menjadi penghargaan Nobel. Mereka meluncurkan tanker minyak melalui Llaut Kaspia, Zoroastra pada tahun 1878. Alphonse de Rothschild kemudian membangun pipa dari Batu ke Batum di Laut Hitam dan membangun perusahaan BNITO yang kemudian menjadi salah satu perusahaan yang terbesar di Rusia. Keluarga Nobel menguasai pasar domestik, sedangkan Rothschild menguasai pasar luar negeri. Kaum Bolsevik mengambil alih kekuasaan pada tahun 1917.


Royal Dutch didirikan pada 1890 oleh Aeilko Gans Zijker, bekas kepala perusahaan tembakau Sumatra Timur setelah menemukan jejak minyak yang kaya parafin dan menemukan minyak pada tahun 1885 dan Sumur Telaga Tunggal I di Sumatera. Pada tahun 1907, Royal Dutch, Belanda (60% saham) bergabung dengan Shell, Inggris (40% saham). Hal ini menyebabkan Royal Dutch menjadi pesaing Standard Oil.


Minyak di Timur tengah, pertama kali ditemukan di Persia (Iran) tahun 1908 oleh William d’Arcy. Pada tahun 1909, The Anglo Persian Company didirikan dan tahun 1951 berubah menjadi British Petroleum dengan 51% saham dimiliki pemerintah Inggris.


Di Meksiko, minyak pertama kali ditemukan tahun 1901 dan tahun 1906 terjadi penemuan besar di lapangan Dos Bocas. Royal Dutch, Shell, Standard Oil of New Jersey dan Gulf mengembangkan lapangan-lapangan minyak di Meksiko sehingga negara tersebut menjadi produsen minyak nomor dua di dunia. Pada tahun 1938, industri minyak dinasionalisasi dan Permex (Petroleos Mexicanos) dibentuk. Tetapi produksi terus turun dan baru kembali meningkat tahun 1970-an yang membuat Meksiko menjadi salah satu negara pengekspor minyak utama di dunia.


Minyak pertama kali ditemukan di Venezuela tahun 1914 di Mene Grande. Tahun 1920, Venezuela menjadi produsen minyak kedua di Amerika Latin dan kemudian menjadi nomor dua di dunia sampai 1961. Pada awalnya, produsen utamanya adalah Royal Dutch, Shell, Gulf dan Pan America. Kemudian Pan America dibeli oleh Standard Oil of Indiana lalu oleh Standard Oil of New Jersey.


The Turkish Petroleum Company (TPC) didirikan sekitar 1910 dengan tiga pemegang saham yaitu Anlo Persian Company, Royal Dutch Shell dan Deutsche Bank. Akibat Perang Dunia I (1914-1918), saham Deutsche Bank dibekukan oleh pemerintah Inggris dan saham tersebut diberikan kepada pemerintah Perancis yang segera mendirikan Compagnie Francaise des Petroles (CFP) yang kemudian menjadi Total. Karena Amerika Serikat membentuk New East Development Corporation (NEDC) dengan saham Standard Oil of New York dan 50% saham Standard Oil of New Jersey, maka kemudian pemegang saham TPC adalah CFP, Anglo-Persian, Shell dan NEDC. Pada tahun 1927, ditemukan minyak di Bala Gurgur dan 1928 ditemukan lapangan Kirkuk serta pada tahun tersebut TPC menjadi Iraq Petroleum Company (JPC) akibat berdirinya negara Irak.


Tahun 1920, ahli geologi Frank Holmes mempublikasikan adanya minyak di daerah Bahrain dan mendapat konsesi di Emirate, Kuwait dan Saudi Arabia yang dijualnya kepada Gulf pada tahun 1927. Gulf menjual konsesinya di Bahrain ke Standard Oil of California (Socal) yang kemudian menemukan lapangan minyak pada 1932. Gulf dan Anglo Persian memperoleh konsesi di Kuwait dan menemukan lapangan Burgan pada 1938. Pada tahun 1933, Sultan Ibu Saud memberikan Socal konsesi 60 tahun dan Lapangan Ghawar yang terbesar di dunia, ditemukan tahun 1948. Socal dan Texaco membentuk California Arabian Standard Oil Company (Casoc) yang beroperasi di Bahrain dan Saudi Arabia dan Caltex (California Texas Oil Company) yang mengelola jaringan distribusi di Eropa dan Timur. Kemudian Socal, Texaco, Esso dan Mobil membentuk Aramco setelah Perang Dunia ke II.


Sesudah Perang Dunia II, konsumsi minyak meningkat karena makin banyak orang mengendarai mobil. Penemuan minyak besar-besaran tidak hanya terjadi di Timur Tengah, tetapi juga di Afrika (Aljazair, Libya dan Nigeria) serta Venezuela. Pada tahun 1949, The National Iranian Oil Company (NIOC) dibentuk dengan saham Anglo-Iranian (40%) dan Socony, Mobil, Socal, Gulf dan Texaco (masing-masing 7%), Shell (17%), CFP (6%), kelompok perusahana Amerika Independen (5%) yang meningkatkan produksi minyak sampai revolusi Iran tahun 1973. (TW/Disadur dari Buku Migas dan Energi di Indonesia yang ditulis oleh Widjajono Partowidagdo, Mantan Wakil Menteri ESDM)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.